Kondisi Bayi Orangutan Membaik, Berat Naik Jadi 3 Kg
Oleh
Lukas Adi prasetya
·2 menit baca
TENGGARONG, KOMPAS — Bayi orangutan berumur 2 tahun yang sepuluh hari lalu dititipkan ke Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari, Kalimantan Timur, dalam kondisi kurus karena cacingan kini kondisinya membaik. Pada Rabu (28/2), berat badan bayi orangutan yang awalnya 2,7 kg kini sudah naik 300 gram.
”Beratnya sekarang, hari ini, 3 kg. Bayi orangutan ini juga sangat aktif di arena bermain kami. Perkembangannya bagus,” ujar Program Manajer Samboja Lestari Agus Irwanto.
Seperti diketahui, Pusat Rehabilitasi Samboja Lestari di Kabupaten Kutai Kartanegara mendapat titipan bayi orangutan betina ini pada 19 Februari lalu.
Bayi orangutan ini diserahkan warga Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kaltim, ke Yasser, salah satu anggota Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti setempat, Minggu (18/2) lalu kemarin.
Balai Taman Nasional Kutai (TNK) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim mengambilnya lalu menitipkan ke Samboja Lestari, yang dimiliki Borneo Orangutan Survival Foundation.
Saat diserahkan ke Samboja Lestari, 19 Februari lalu, berat bayi orangutan ini hanya 2,7 kg. Cukup jauh dari berat idealnya, yakni 3,5 kg. Cukup kurus.
Menurut Agus Irwanto, bayi orangutan ini menderita cacingan sehingga segera diberi obat cacing. Sama seperti manusia, orangutan juga bisa cacingan.
”Tidak higienis (apa yang dimakan), ditambah dengan kondisi dia hidup dengan manusia. Cacing di perut manusia, yang kita tidak merasa sakit walau terinfeksi, bisa fatal bagi bayi orangutan,” katanya.
Kepala BKSDA Kaltim Sunandar Trigunajasa mengatakan, bayi orangutan ini dirawat selama 2 bulan. Bayi ini ditemukan warga Kaliorang di kebunnya, lalu dipelihara. Saat diserahkan ke BKSDA, orangutan ini cukup kurus.
Karena tidak paham cara merawat, bayi orangutan itu hanya diberi pisang, bahkan juga minuman teh. ”Bayi orangutan, makanan pokoknya ya asi (dari induknya),” ucap Agus.