LAMONGAN– Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Rabu (28/2), menyapa warga Lamongan di Warung Kopi Berlian Jalan Lamongrejo, juga anak-anak Kabupaten Lamongan di Lamongan Sport Centre (LSC). Ia menilai di warung kopi saat ini bisa dijadikan pusat inovasi.
Menurut Emil, di warkop yang dilengkapi fasilitas internet, orang khususnya anak muda generasi milineal tidak hanya bermain game atau labtop. Dimulai dari warkop bisa dirintis kegiatan usaha.
“Warkop bisa dijadikan tempat nongkrong, dan berkolaborasi membangun jaringan. Di warkop juga bisa diobrolkan soal pekerjaan, dan tantangan yang dihadapi generasi sekarang,” kata suami Arumi Bachsin itu.
Bermula dari warung kopi, pemerintah bisa menjemput bola dalam memberikan pelayanan terutama untuk usaha kecil. Usaha kecil harus diarahkan berbadan hukum dan didorong mendapatkan akses pembiayaan.
“Ekosistem di warung kopi sudah terbentuk. Di warung kopi tempat orang berkumpul dan berkolaborasi itulah yang harus ditangkap menjadi peluang usaha,” paparnya.
Ia menegaskan warung kopi bisa menjadi pusat inovasi dan pusat untuk membangun konektivitas antar warung kopi untuk melahirkan kreasi. Dari situlah bisnis bisa dirintis.
“Inilah kesempatan generasi milenial membangun jam terbang agar dipercaya klien. Pusat inovasi tidak harus dengan tempat wah, tapi bisa dimulai warung kopi,” tuturnya.
Ia bersama Khofifah memiliki gagasan brilian untuk pembangunan dan kemajuan kalangan muda. Ia ingin mengajak kalangan muda untuk kreatif menciptakan pekerjaannya sendiri, karena perubahan zaman sangat cepat dan kompetitif.
Pada era digital, segala sesuatu bisa dikerjakan dengan sentuhan teknologi modern. Ia mencontohkan pegawai bank tergantikan anjungan tunai mandiri (ATM).
Pekerja di pabrik mulai tergantikan robot. Pegawai administrasi dan sekretaris bisa tergantikan telepon pintar. Taksi konvensional tergantikan layanan aplikasi taksi dalam jaringan.
Dulu bekerja perlu kantor, saat ini bisa dilakukan di rumah bahkan di warung-warung. Ke depan tantangannya makin berat.
Lulusan sarjana pun sulit mencari pekerjaan, kalau pun mendapatkan kerja tidak sesuai spesifikasi keilmuannya. Gaji pun dibawah upah minimum regional (UMR).
Kami tawarkan milenial job centre, dengan menyiapkan pelatihan kerja dan skil tambahan bagi lulusan sarjana dan pendidikan vokasi. Usahawan muda perlu didukung pembiayaan usaha pada tahap awal usaha.
“Diharapkan dengan skil tambahan dan bantuan pembiayaan, kalangan muda bisa menangkap peluang,” katanya.
Emil juga memaparkan program belanja inovasi daerah (Belanova). Program itu yang memberikan jaminan bagi produksi dan distribusi produk-produk inovasi anak muda, melalui informasi super koridor di lima Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) di Jatim.
Menurut Firdia, gagasan itu luar biasa dan mendukung kreasi para generasi milenial. Era milineal menuntut semua serba praktis. Peran manusia tergantikan kemajuan teknologi.
Sebelumnya, di Kantor Dewan Pimpian Daerah Partai Golkar Lamongan, Emil memaparkan visi misi dan program yang diusung pasangan nomor urut 1 Khofifah Indarparawansa. Emil menyanyikan lagi Koes Ploes, Kolam Susu.