Istri Para Menteri Ingatkan Bahaya Narkoba pada Pelajar
Oleh
Vina Octavia
·3 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS - Suasana di SMA Negeri 2 Bandar Lampung, ibu kota Provinsi Lampung, Jumat (3/2), tampak lebih ramai dari hari-hari biasanya. Para siswa dan guru dari sejumlah SMA dan SMK di kota itu sudah berkumpul di gedung serba guna SMA 2 sejak pukul 07.00 WIB.
Mereka sedang kedatangan para istri menteri dan pejabat tinggi yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kedatangan mereka untuk sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba pada para pelajar.
Anggota OASE yang hadir, antara lain Endang Nugrahani Pramono Anung, istri dari Sekretaris Kabinet Pramono Anung; Siti Faridah, istri Menteri Sekretaris Negara Pratikno; dan Ridho Ekasari, istri Menteri Sosial Idrus Marham.
Ketiganya hadir bersama Dina Pristiani, istri salah satu pejabat di Kementerian Kordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dan Jeni Muslim, istri pejabat di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Lebih dari 500 pelajar yang hadir dalam acara itu menyambut kedatangan lima wanita cantik itu dengan berdiri. Panitia lalu meminta kelima wanita yang kompak menggunakan baju putih itu naik ke panggung utama.
Mereka rupanya tidak ingin banyak berpidato tentang bahaya narkoba. Mereka lebih banyak memberi semangat dan berdialog dengan para pelajar. Untuk menarik minat siswa, tiga unit sepeda yang disebut titipan Ibu Negara Iriana Joko Widodo disiapkan bagi para pelajar yang berani tampil di panggung.
Puluhan dari ratusan pelajar sempat berebut naik ke panggung saat Ridho Ekasari meminta tiga anak maju. Aparat yang berjaga sempat kewalahan melihat antusiasme peserta. Setelah ditunjuk, akhirnya Ekasari memperbolehkan empat anak naik ke atas panggung.
Mereka diminta pemimpin yel-yel anti narkoba. “Narkoba… No! Kekerasan… No! Pornografi No! Prestasi Yes!,” ujar Rafi, siswa SMA Negeri 2 Bandar Lampung, yang menjadi salah satu anak yang naik ke panggung.
Ketiga peserta yang lain juga diminta memimpin yel-yel serupa. Penampilan mereka dinilai oleh Kapolda Lampung Inspektur Jenderal Suntana meski sempat bingung saat diminta menunjuk satu pelajar sebagai pemenang karena menurutnya semua peserta tampil dengan baik.
Namun, pilihan itu akhirnya jatuh pada Rafi. Selain dinilai mampu mengajak seluruh peserta untuk mengikuti yel-yel, gaya bicara dan kampanye pelajar itu dinilai asyik.
Selain mengumandangkan yel-yel, Ekasari juga meminta para pelajar menyebutkan ciri-ciri pengguna narkoba. Mereka diminta mengenali memperhatikan teman dan orang-orang di sekitarnya yang mudah ngantuk, lesu, penyendiri, dan kurus kering. Kondisi itu biasanya dialami oleh orang pecandu narkoba.
Selain pelajar dan Suntana, kegiatan itu dihadiri Penjabat Gubernur Lampung Didik Suprayitno, Komandan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Infanteri Hadi Basuki, Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen Anto Mukti Putranto, dan Kepala BNN Lampung Brigjen Tagam Sinaga.
Tagam mengatakan, dalam dua tahun terakhir, jumlah pengguna narkoba di Lampung meningkat pesat. Saat ini, jumlah pengguna narkoba diprediksi mencapai 128.000 orang. Jumlah tersebut naik hampir dua kali lipat dibandingkan dua tahun lalu, yakni 74.000 orang.
Selain itu, usia pengguna narkoba juga semakin muda. Pelajar SD, SMP, dan SMA menjadi target yang terus diincar agar dapat menjadi pecandu oleh para bandar narkoba.
Siti Faridah Pratikno menuturkan, Lampung merupakan provinsi keempat yang didatangi oleh rombongan tim OASE. Sebelumnya, mereka telah ke Jambi, Sumatera Selatan, dan Bengkulu.
Sosialisasi itu merupakan program kerja yang diusung Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang memberi perhatian khusus pada masa depan anak bangsa.
“Masa muda ini seharusnya diisi dengan kegiatan positif dan pengukir prestasi. Jangan sampai masa muda terenggut karena narkoba, pornografi, dan kekerasan. Jaga komunikasi dengan orang tua dan guru serta saling mengingatkan dan menjaga antar teman,” kata Faridah disela-sela dialog.
Sejumlah pelajar lain juga diberikan kesempatan untuk naik ke atas panggung dan memperebutkan dua sepeda lainnya.
Acara itu berlangsung semarak hingga usai. Pelajar bergembira dan mendapatkan pesan untuk menjauhi narkoba dengan cara yang asyik, yakni berebut hadiah.