KUNINGAN, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, akan merelokasi permukiman warga terdampak tanah bergerak dan longsor. Kini, lebih dari 1.000 warga di Desa Pinara di Kecamatan Ciniru, Margacina (Karangkancana), dan Cipakem (Maleber), masih mengungsi.
"Kami tengah mengkaji tempat relokasi untuk ratusan keluarga," kata Pelaksana Tugas Sekretaris Kabupaten Kuningan Dadang Supardan, Jumat (2/3), di Kuningan.
Pinara menjadi daerah paling terdampak tanah bergerak. Semua warga Desa Pinara, yang berjumlah 1.196 orang, terpaksa mengungsi sepekan terakhir. Meski tidak ada korban jiwa, jalan desa sepanjang 6,5 kilometer rusak parah tertimbun longsor setelah hujan deras mengguyur selama 12 jam pada Rabu lalu.
"Untuk itu, kami telah menyiapkan lahan 7 hektar di Desa Ciniru, sekitar 9 km dari Pinara. Relokasi ditargetkan tahun ini," ujar Dadang.
Sementara tempat relokasi baru warga di Margacina dan Cipakem masih dikaji Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Lahan yang disiapkan di Cipakem berupa tanah desa.
Juga masih didata, jumlah keluarga yang akan direlokasi di kedua daerah itu. "Setidaknya, perlu 1.200 hingga 1.500 rumah baru sebagai tempat relokasi warga terdampak," ujarnya.
Sarlin (43), warga Desa Pinara, berharap, pemerintah memberikan tempat relokasi yang aman dari pergerakan tanah, berikut akses transportasi yang terjangkau. "Kami juga berharap mendapatkan pekerjaan. Sebab, lahan kami di Pinara juga terdampak tanah bergerak," ujar Sarlin.
Sementara itu, hujan lebat disertai angin kencang dan petir melanda Kota Bandung, Jumat, pukul 14.15. Akibatnya, sejumlah pohon tumbang di beberapa kawasan. Di Jalan RE Martadinata, pohon tumbang merusak dua mobil pribadi.
Sesuai data Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan Kota Bandung, selain di Jalan RE Martadinata, pohon tumbang juga terjadi di kawasan Bawean, Mochamad Toha, Pungkur, dan Regol.
"Titik terparah di RE Martadinata karena pohon ganitri yang tumbang menimpa dua mobil," kata Iming Ahmad, Pelaksana Tugas Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan Kota Bandung. Pohon ganitri yang tumbang di Jalan RE Martadinata diprediksi berusia 40 tahun. (SEM/IKI)