JAYAPURA, KOMPAS — Gempa dengan magnitudo 7,5 yang melanda Papua Niugini pada 26 Februari lalu meretakkan empat titik jalan di Kabupaten Boven Digoel, Provinsi Papua. Keretakan jalan itu mencapai panjang 20 meter dengan lebar lebih dari 10 sentimeter dan kedalaman dari 1 meter hingga 1,5 meter.
Data kerusakan jalan itu berdasarkan hasil pantauan tim aparat keamanan dan Pemerintah Kabupaten Boven Digoel di lima distrik (setingkat kecamatan) yang berbatasan langsung dengan Papua Niugini.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Bupati Boven Digoel Chaerul Anwar saat dihubungi dari Jayapura, Sabtu (3/3). ”Keempat titik jalan yang mengalami kerusakan berada di Distrik Waropko. Warga tetap dapat melintasi jalan tersebut dengan berhati-hati agar kondisi jalan tidak bertambah rusak,” kata Chaerul Anwar.
Chaerul berharap pemerintah segera menindaklanjuti masalah tersebut dengan melakukan perbaikan. Waropko adalah satu-satunya akses penghubung jalan dari Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel, ke daerah perbatasan RI dengan Papua Niugini.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Wilayah Papua Osman Marbun belum dapat dikonfirmasi terkait kerusakan jalan di Boven Digoel tersebut.
Chaerul menambahkan, selain kerusakan jalan, ada pula 14 bangunan berupa fasilitas umum dan rumah warga yang rusak akibat gempa awal pekan lalu itu. Dari jumlah itu, dua bangunan mengalami kerusakan terparah, yakni Masjid Al Muhajirin Mindiptana dan fasilitas penampungan air milik perusahaan daerah air minum setempat.
”Hingga Sabtu ini, kami belum menghitung nilai kerugian dari bangunan (dan jalan) yang rusak. Kami telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua terkait kerusakan bangunan tersebut,” kata Chaerul.
Turunkan tim
Kepala BPBD Provinsi Papua Welliam Manderi akan menerjunkan tim ke Boven Digoel pada Senin (5/3) ini. Tim BPBD Papua akan mendokumentasikan dampak gempa di wilayah itu.
Selain Mindiptana dan Waropko, tiga distrik lain juga terdampak gempa, yakni Kombut, Ninati, dan Arimob. Letak kelima distrik itu paling dekat dengan Papua Niugini. Pusat gempa yang bersumber di darat ini berjarak 266 kilometer arah tenggara Boven Digoel di kedalaman 17 kilometer.
Welliam mengatakan, BPBD tidak berencana memberikan bantuan logistik berupa makanan karena belum ada laporan tentang warga yang mengungsi. ”Namun, kami akan mengupayakan bantuan untuk perbaikan fasilitas publik jika pemerintah setempat tidak memiliki anggaran,” ujarnya. (FLO)