BANJARMASIN, KOMPAS — Meski Kalimantan Selatan tidak termasuk daerah rawan pada perhelatan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2018, Badan Pemelihara Keamanan Kepolisian RI meminta kerawanan pilkada di Kalimantan Selatan tetap harus diantisipasi.
Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Komisaris Jenderal Moechgiyarto di Banjarmasin, Senin (5/3), mengatakan, daerah rawan pada pelaksanaan pilkada tahun ini sudah dipetakan. Pemetaan itu dibuat berdasarkan analisis dan evaluasi masalah potensi kerawanan pilkada.
”Kalimantan Selatan memang bukan tergolong daerah rawan untuk pilkada serentak tahun ini, yang dilaksanakan di empat kabupaten. Namun, kami tetap minta jajaran Polda Kalsel menyiapkan 2/3 kekuatan personelnya untuk pengamanan,” katanya.
Empat kabupaten di Kalsel yang menyelenggarakan pilkada tahun ini adalah Tanah Laut, Tapin, Hulu Sungai Selatan, dan Tabalong. Pilkada Tanah Laut dan Hulu Sungai Selatan diikuti masing-masing dua pasang calon, Tabalong diikuti empat pasang calon, dan Tapin hanya diikuti satu pasang calon.
”Selain meminta jajaran Polda mengamankan pelaksanaan Pilkada 2018, kami juga minta untuk mulai mengamankan pemilihan legislatif dan Pemilihan Presiden 2019, yang tahapannya sudah dimulai tahun ini,” ujar Moechgiyarto.
Kepala Polda Kalsel Brigadir Jenderal (Pol) Rachmat Mulyana mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 2/3 kekuatan untuk pengamanan dan mengantisipasi peningkatan eskalasi pilkada dari aman menjadi tidak aman. Selain itu, polda juga mendapat tambahan 2/3 kekuatan TNI.
”Sampai saat ini, situasi di empat kabupaten yang menggelar pilkada masih kondusif. Dari empat kabupaten tersebut, kami akan lebih memprioritaskan pengamanan pilkada di Kabupaten Tabalong karena ada sedikit riak di sana,” kata Rachmat.