YOGYAKARTA, KOMPAS — Untuk mempercepat pembangunan bandar udara baru di Kabupaten Kulon Progo, DI Yogyakarta, arus lalu lintas di sebagian ruas Jalan Daendels di Kulon Progo akan dialihkan. Pengalihan diperlukan agar lalu lintas kendaraan tidak mengganggu pembangunan bandara karena sebagian ruas jalan itu masuk kawasan bandara.
”Penutupan akan dimulai pada 20 Maret,” kata Direktur Lalu lintas Kepolisian Daerah DIY Komisaris Besar Latif Usman, Senin (5/3), di Yogyakarta.
Pembangunan bandara di Kecamatan Temon, Kulon Progo, bersinggungan dengan sebagian ruas Jalan Daendels. Jalan itu cukup vital karena menghubungkan sejumlah kabupaten di DIY serta salah satu penghubung DIY dengan Jawa Tengah.
Sebagian ruas Jalan Daendels yang akan dialihkan arus lalu lintasnya berada di Kecamatan Galur dan Kecamatan Temon. Dari arah timur, pengalihan lalu lintas akan dilakukan mulai dari Simpang Tiga Brosot di Kecamatan Galur. Di sisi barat, pengalihan arus lalu lintas dilakukan mulai Simpang Radar Congot di Kecamatan Temon.
Latif menjelaskan, kepolisian telah menyiapkan jalur alternatif untuk menampung limpahan kendaraan akibat pengalihan arus lalu lintas. Kendaraan yang datang dari arah timur akan dialihkan melalui Jalur Brosot-Nagung-Toyan, sementara kendaraan dari arah barat dialihkan melalui Simpang Radar Congot menuju Jalan Raya Wates-Purworejo lalu menuju Jalur Toyan-Nagung-Brosot.
Sesuai kebutuhan
Belum ada kepastian sampai kapan pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan. ”Sesuai kebutuhan,” kata Latif.
Juru Bicara Proyek Bandara Internasional Yogyakarta Baru PT Angkasa Pura I Agus Pandu Purnama mengatakan, pengalihan arus lalu lintas dibutuhkan untuk mempercepat pembangunan Bandara Kulon Progo. ”Supaya pembangunan bisa fokus,” katanya.
Menurut Agus, sesuai dengan izin penetapan lokasi Bandara Kulon Progo, sebagian ruas Jalan Daendels masuk kawasan bandara. Saat ini, pembebasan lahan sebagian ruas Jalan Daendels sudah selesai. ”Lahan itu akan kami pagari karena masuk area pembangunan bandara,” ujarnya.
”Untuk pembangunan konstruksi, kami menunggu proses lelang selesai. Saat ini, lelang sudah dilakukan,” ujar Agus.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Sigit Sapto Rahardjo menyatakan, sebagian ruas Jalan Daendels akan dipakai untuk pembangunan Bandara Kulon Progo. Untuk itu, pemerintah akan membangun jalan bawah tanah di dekat bandara Kulon Progo agar Jalan Daendels tetap bisa dilalui oleh kendaraan. ”Kemungkinan underpass (lintas bawah) itu jadi bersamaan dengan bandara beroperasi,” katanya. (HRS)