MALANG, KOMPAS - Tiga belas penerjun tempur Korps Pasukan Khas TNI Angkatan Udara di Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh Malang berlatih penyergapan udara, Selasa (6/3). Latihan diharapkan akan membiasakan mereka untuk melakukan serangan udara.
Belasan prajurit tersebut diterjunkan dari pesawat Casa A-2104 pada ketinggian 10.000 kaki. Pesawat dipiloti oleh Kapten Penerbang David. Penyerangan udara tersebut merupakan rangkaian latihan HALO atau high altitute low opening.
Para penerjun saat itu adalah pemegang brevet terjun tempur dengan kualifikasi minimal jump master dan ada juga yang berkualifikasi rigger dan supervisor penerjunan. "Kami melakukan prosedur latihan mulai terbang, keluar dan langsung cabut, hingga masa pelayangan, dan mendarat sempurna," kata Sersan Satu Chomsin, salah seorang penerjun.
Komandan Detasemen Matra 2 Paskhas Letnan Kolonel Pas Helmi Ardianto Nangge menjelaskan bahwa latihan bertujuan untuk melatih prajurit paskhas dalam melaksanakan inflitrasi dari udara.
"Untuk menghindari misi terbongkar, sering kali penyusupan ke garis belakang pertahanan musuh dilakukan melalui penerjunan di ketinggian ekstrim tinggi dan payung terjun baru dibuka pada ketinggian rendah (HALO/high altitude low opening). Sehingga, kecepatan, ketepatan, dan senyap menjadi bagian yang perlu dilaksanakan dalam latihan," katanya.
Menurut Helmi, selain melakukan serangan awal, para penerjun itu juga bertugas menginformasikan kondisi meteorologi dan sandi-sandi yang digunakan lawan, serta posisi target berikutnya yang akan dituju pasukan pendukung berikutnya.