MALANG, KOMPAS — Sekitar 50 santri dan santriwati Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama di Jawa Timur, Rabu (7/3), memamerkan koran buatan mereka. Koran tersebut hasil pelatihan jurnalistik IPNU dengan harian Kompas pada 5-7 Maret 2018.
Delapan lembar koran ala santri tersebut dipamerkan di ruangan kelas SMK Unggulan An Nur, Rabu (7/3). Nama-nama koran mereka adalah Lentera An Nur, Suara Kita, Jurnal Santri, Suara Umat, Cahaya, Katalis, AnnurKita, dan KePePe News.
Isi koran tersebut rata-rata menceritakan berbagai hal di sekitar Pondok Pesantren An Nur, Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Temanya antara lain soal inovasi pondok yang menggunakan vocer untuk membeli makanan, pemanfaatan media sosial di kalangan santri, pos kesehatan pesantren, jurusan tata busana Ponpes An Nur yang mengabdi untuk sesama, dan kebutuhan air untuk puluhan ribu santri ponpes.
Setiap koran dibuat oleh 5-6 santri yang tergabung dalam kelompok. Mereka dibagi ke dalam beberapa tugas, yaitu pemimpin redaksi, layouter, reporter, dan fotografer.
”Tidak disangka hasil karya anak-anak bagus ya. Saya tidak menyangka. Tapi memang kami memiliki guru jurnalistik yang membimbing mereka. Saya berharap anak-anak NU bisa terus menulis. NU sudah banyak mubalig, tetapi yang serius menulis belum banyak,” kata KH Anwar Fahrur Rozi, pengasuh Pondok Pesantren An Nur 1.
Rizqy Nashihun, santri asal Blitar yang menjadi pemimpin redaksi AnnurKita, mengatakan, mereka mengangkat tema jurusan busana di SMK Unggulan An Nur yang dinilainya menarik. ”Mereka yang ikut tata busana sekarang sudah bisa menghasilkan. Mereka bisa buat baju untuk siswa baru yang masuk ke sekolah. Ini inovasi yang luar biasa,” katanya.