BATURAJA, KOMPAS — Luapan air Sungai Ogan merendam 1.100 rumah warga di empat kecamatan di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan, Selasa (6/3). Banjir terjadi setelah hujan deras mengguyur Ogan Komering Ulu dua hari terakhir. BMKG memprediksi hujan berintensitas sedang hingga lebat akan mengguyur sejumlah wilayah di Sumsel hingga pertengahan Maret.
Empat kecamatan yang terendam adalah Lubukbatang, Peninjauan Raya, Peninjauan, dan Baturaja Timur. Keempat kecamatan itu berada di sepanjang aliran Ogan. Ketinggian air berkisar 40-150 cm. ”Banjir sudah mulai terjadi sejak Selasa pukul 04.00,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD OKU Mailan Purnama, Selasa.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Baturaja Timur, setinggi 1,5 meter. Sebanyak 217 keluarga dievakuasi. ”Barang- barang warga sudah mulai terendam sehingga mereka meminta dievakuasi,” ujar Mailan.
Adapun warga di tiga kecamatan lainya, lanjut Mailan, belum dievakuasi lantaran kebanyakan tinggal di rumah panggung. Mereka sementara memilih tetap di rumah. ”Meski demikian, kami sudah menyiagakan tim relawan untuk memantau perkembangan banjir di wilayah tersebut,” ujarnya.
Tidak hanya merendam rumah warga, banjir menggenangi lahan pertanian dan perkebunan warga serta memutus jembatan gantung di Desa Tanjungdalam, Lubukbatang, sepanjang 50 meter. ”Jembatan itu akses warga ke perkebunan,” ujar Mailan. Jembatan itu putus karena terkena kayu yang hanyut terbawa aliran banjir.
37 rumah rusak
Di Tulungagung, Jawa Timur, hingga Selasa, tim terpadu menangani kerusakan 37 rumah di Wonorejo, Sumbergempol, akibat hujan deras dan angin kencang. Tidak ada korban jiwa, tetapi kerugian materi diprediksi hingga Rp 1 miliar dan memaksa warga mengungsi.
Penjabat Sementara Bupati Tulungagung Jarianto, yang juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim, saat ditemui di Surabaya, mengatakan, bencana juga merusak beberapa kandang ternak warga.
Tiga ekor sapi dilaporkan terjepit kandang yang ambruk. Ternak itu masih bisa diselamatkan pemilik dibantu tetangga. ”Penanganan masih terus ditempuh. Warga juga telah didata sehingga jika memerlukan bantuan kami dapat merespons dengan cepat,” katanya.
Menurut laporan Camat Sumbergempol Galih Nuswantoro, tim terpadu Pemerintah Kabupaten Tulungagung dan Pemprov Jatim segera mengirim material untuk perbaikan kerusakan rumah-rumah warga. (RAM/BRO)