”Konferensi ini akan bisa menciptakan suatu formulasi dari seluruh komponen ekosistem musik sehingga pada akhirnya bisa menciptakan suatu dunia musik yang dapat mendukung seluruh inovasi, kreativitas, dan kolaborasi musik nasional,” tutur Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menjadi pembicara kunci dalam acara pembukaan di Kota Ambon, Maluku, Rabu (7/3).
Konferensi itu menghadirkan sejumlah pihak, seperti musisi, pengajar musik, perwakilan studio rekaman, dan pemerintah. Kegiatan itu berlangsung hingga Jumat (9/3). Selain konferensi yang dipusatkan di Taman Budaya Ambon, kegiatan juga dimeriahkan dengan festival musik di Lapangan Merdeka, Kota Ambon, pada hari terakhir.
Sri Mulyani meyakini, lewat kolaborasi dengan semua pihak, potensi musik Tanah Air dapat berkembang lebih baik. Konferensi musik ini menjadi ajang untuk menghimpun kekuatan. ”Kita ingin juga menuju kancah global. Dunia di dalam konteks musik itu tidak ada batasnya. Orang bisa mendengar musik apa saja dan dalam bahasa apa saja,” ujarnya.
Menurut dia, pemerintah sangat mendukung sektor ekonomi kreatif sehingga membentuk Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Selain lewat Bekraf, perkembangan musik juga sudah seharusnya dimulai sejak dini. Anggaran pendidikan tahun ini sebesar Rp 444,1 triliun, misalnya, sebagian dapat digunakan untuk pengembangan bakat musik pelajar.
Ketua Panitia Konferensi Musik Indonesia, yang juga musisi asal Maluku, Glenn Fredly dalam sambutan mengatakan, Konferensi Musik Indonesia menjadi awal untuk mewujudkan ekosistem musik Indonesia yang terintegrasi, mencerdaskan, menyejahterakan, dan berkelanjutan. Di akhir kegiatan akan lahir rumusan pemikiran tentang masa depan industri musik nasional.
Ia mengatakan, kendati industri musik di Tanah Air sudah bergerak dalam 50 tahun terakhir, hal itu belum memberikan kontribusi yang signifikan untuk pendapatan nasional. Musik diharapkan dapat menjadi lokomotif yang ikut menggerakkan ekonomi kreatif di Indonesia.
Kota musik
Menurut Glenn, pelaksanaan Konferensi Musik Indonesia pertama di Ambon juga bertujuan untuk menegaskan Kota Ambon sebagai satu-satunya kota musik di Indonesia. Pada 2016, Ambon telah dicanangkan sebagai kota musik dunia. Itu tak lain karena Maluku kaya akan bakat bermain musik dan seni tarik suara.
Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy mengungkapkan, paling lambat tahun depan, sudah ada peraturan daerah yang mewajibkan sekolah-sekolah menjadikan musik sebagai materi dalam pelajaran muatan lokal. Semua hotel dan restoran di Ambon juga diwajibkan untuk menghibur tamu dengan pertunjukan musik. ”Aturannya sedang disusun pemerintah daerah,” ucapnya. (FRN)