SOLO, KOMPAS — Harga cabai terus merangkak naik dalam sepekan terakhir di Solo, Jawa Tengah. Kenaikan harga ini dipengaruhi kondisi cuaca hujan yang mengganggu produksi.
Sri Lestari, salah satu pedagang cabai di Pasar Legi, pasar induk di Solo, mengatakan, harga cabai rawit merah naik dari Rp 48.000 per kilogram (kg) menjadi Rp 55.000 per kilogram (kg), cabai merah keriting naik dari Rp 30.000 per kg menjadi Rp 36.000 per kg, dan cabai merah teropong naik dari Rp 25.000 per kg menjadi Rp 30.000 per kg.
”Yang tidak naik harganya hanya cabai rawit putih, tetap Rp 12.000 per kg,” kata Sri di Solo, Kamis (8/3).
Menurut Sri, kenaikan harga cabai dipengaruhi kondisi cuaca yang kembali turun hujan. Hal itu mengakibatkan produksi cabai di daerah sentra produksi terganggu sehingga pasokan cabai ke pasar menurun.
Hal yang sama dikatakan Wahyuni, pedagang cabai di Pasar Legi, harga cabai memang naik seminggu terakhir karena pengaruh cuaca.
”Informasi dari pemasok, karena sering turun hujan, produksi cabai terganggu, cabai jadi mudah busuk, barangnya jadi berkurang sehingga harga naik,” katanya. Cabai yang masuk ke Solo dipasok dari sejumlah daerah di Jawa Timur antara lain Kediri dan Banyuwangi.
Berbeda dnegan cabai, harga beras di Solo berangsur-angsur turun seiring masa panen raya padi. Salah satu pedagang beras di Pasar Legi, Tatik, mengatakan, harga beras kualitas medium turun dari Rp 12.000 per kg kini menjadi Rp 11.000 per kg. ”Harga akan turun terus karena sudah panen raya,” katanya.
Meskipun sudah turun, Pemerintah Kota Solo dan Perum Bulog Subdivre III Solo masih menggelar operasi pasar besar kualitas medium. Kepala Perum Bulog Subdivre III Solo Titov Agus Sabelia mengatakan, operasi pasar beras kualitas medium direncanakan berlangsung hingga akhir Maret.
”Hingga kini sudah 70 ton beras operasi pasar terserap masyarakat,” katanya.