MAKASSAR, KOMPAS — Pemerintah Amerika Serikat berkomitmen terus membantu Indonesia mengembangkan energi terbarukan. Setelah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidrap, potensi energi terbarukan yang lain terus dicari di berbagai wilayah.
Hal ini dikatakan Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr seusai bertemu dengan jajaran pimpinan PLN Wilayah Sulselbar di Makassar, Kamis (8/3). Donovan bersama istri dan rombongan tiba di Makassar pada Kamis siang dan mengawali kunjungan di pabrik kakao asal AS, PT Mars, di Kawasan Industri Makassar (Kima). Dari Kima, kunjungan dilanjutkan ke Kantor PLN Wilayah Sulselbar. Di PLN, Donovan diterima Kepala Divisi Operasi PLN Regional Sulawesi Yohanes Sukrislismono, General Manager PLN Wilayah Sulselbar Bambang Yusuf, dan General Manager PLN Pembangkitan dan Penyaluran Purnomo.
”Saya berkunjung untuk melihat langsung kolaborasi dari pihak PLN dengan Amerika Serikat melalui USAID. Pemerintah Amerika Serikat dengan Indonesia hingga saat ini terus mencari inovasi terbaik di bidang teknologi untuk menjalankan energi terbarukan secara efektif dan efisien. USAID Ingin membantu PLN dalam pembangunan kelistrikan di Indonesia. Tidak hanya di Sulawesi, tetapi di seluruh wilayah di Indonesia,” katanya.
Pemerintah AS, kata Donovan, tetap berkomitmen mendukung Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik. Salah satu cara adalah memberi pendampingan untuk mengolah energi terbarukan yang ramah lingkungan. Ditambahkan, AS dan Indonesia akan bersama-sama mencari dan mendapatkan teknologi dan inovasi terbaik untuk energi terbarukan.
PLTB Sidrap
Di Sulsel, kerja sama AS dan Indonesia di bidang energi terbarukan terwujud dalam PLTB Sidrap. Pembangkit listrik tenaga bayu (angin) ini di antaranya dibiayai dana USAID sebesar Rp 1,6 triliun. Saat ini, pembangunan tahap I sudah rampung dengan kapasitas 75 MW. Pembangkit ini terdiri atas 30 menara atau turbin dengan kapasitas setiap turbin 2,5 MW. Sejauh ini, PLN sudah melakukan uji coba koneksi jaringan dengan turbin di PLTB Sidrap.
”Kita membahas kemungkinan akan memperluas kemitraan di tempat lain. Minggu depan, ada direktur eksekutif dari perusahaan listrik di California yang akan datang menjajaki kerja sama di bidang energi. Intinya, perusahaan AS berkeinginan membantu PLN untuk membantu ketersediaan energi, terutama energi terbarukan, yang efektif dan efisien,” tutur Donovan.
Donovan mengatakan, kerja sama bidang energi terbarukan sudah terjalin sejak 2015. Hingga saat ini, Amerika melalui USAID sangat mendukung Pemerintah Indonesia di sektor energi melalui program Indonesia Clean Energy Development II (ICED II). ICED bertujuan membantu Indonesia membangun kebijakan efektif untuk mewujudkan energi yang bersih.
Kepala Divisi Operasi Regional Sulawesi Yohanes Sukrislismono berharap PLN terus mendapat dukungan untuk mengembangkan energi terbarukan. Pemanfaatan energi terbarukan tak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat digunakan untuk daerah terpencil dan terluar terutama yang belum terjangkau sistem interkoneksi.
”PLN berharap selalu mendapat dukungan dari USAID untuk mewujudkan green energy di Indonesia. Saat ini, sistem kelistrikan Sulawesi bagian Selatan surplus daya hingga 250 MW sehingga terbuka peluang bagi investor,” kata Yohanes. (REN)