BANDUNG, KOMPAS — Manajemen Kebun Binatang Bandung mempertimbangkan penerapan kawasan bebas rokok di lokasi itu. Hal ini menyusul beredarnya video pengunjung yang memberikan rokok kepada orangtua di kebun binatang tersebut.
”Kami akan mempertimbangkan kawasan bebas rokok itu karena ternyata sudah ada perwal (peraturan wali kota),” ujar Marketing Komunikasi Kebun Binatang Bandung Sulhan Syafii dalam konferensi pers di kantor Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat, Jumat (9/3).
Video pengunjung yang memberikan rokok kepada orangutan di Kebun Binatang Bandung viral di media sosial dalam lima hari terakhir. Dalam video tersebut terlihat seorang pengunjung laki-laki dewasa melemparkan sebatang rokok kepada orangutan.
Kemudian orangutan itu mengambil dan mengisap rokok tersebut. Aksi tersebut direkam oleh pengunjung lainnya dan diunggah ke media sosial.
Akan tetapi, menurut Sulhan, penerapan kawasan bebas rokok masih perlu dikaji lebih lanjut. Sebab, membutuhkan petugas dan waktu yang banyak untuk memastikan seluruh pengunjung tidak merokok.
”Kunjungan ke Kebun Binatang Bandung pada hari normal 750-1.500 orang. Sementara pada akhir pekan dapat mencapai 4.000 pengunjung,” ujarnya.
Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, telah menerbitkan Peraturan Wali Kota Nomor 315 Tahun 2017 tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) pada 13 Maret 2017.
Dalam peraturan wali kota tersebut disebutkan, KTR meliputi fasilitas layanan kesehatan, tempat belajar-mengajar, tempat anak bermain dan tempat ibadah. Selain itu, juga termasuk angkutan umum, fasilitas olahraga, tempat kerja, dan tempat umum lainnya.
Pelaku sudah menyerahkan diri ke Polrestabes Bandung. Pelaku juga telah meminta maaf kepada pihak Kebun Binatang Bandung dan menyesali perbuatannya.
Kepala BBKSDA Jabar Sustyo Iriyono menyesalkan kejadian itu. Sebab, pemberian rokok ke orangutan dianggap melanggar kesejahteraan satwa (animal welfare).
”Berdasarkan pengamatan fisik secara visual oleh tim BBKSDA Jabar dan dokter hewan Kebun Binatang Bandung, orangutan itu dinyatakan sehat,” ucapnya.