Hujan Deras Picu Banjir di Bojonegoro dan Lamongan
Oleh
ADI SUCIPTO KISSWARA
·3 menit baca
BOJONEGORO, KOMPAS — Hujan deras yang mengguyur wilayah Bojonegoro dan Lamongan, Jawa Timur, memicu banjir. Banjir menggenangi akses jalan, sawah, ataupun perumahan.
Genangan air di Bojonegoro yang masuk ke permukiman disebabkan meluapnya Kali Pacal. Genangan itu di antara masuk ke sejumlah kompleks perumahan di Ngumpakdalem, Kecamatan Dander, seperti Puri Compok Indah dan Griya Rajekwesi, serta Griya Pacul Permai, Kecamatan Bojonegoro.
Genangan di jalan setinggi 40 sentimeter, sedangkan air yang masuk rumah setinggi 10-20 sentimeter. Warga perumahan Griya Rajekwesi kaget karena tidak biasanya air masuk ke kompleks perumahan itu. Biasanya hanya di sekitar Jalan Raya Bojonegoro-Nganjuk. Air masuk ke rumah mulai pukul 20.00. Air berangsur surut pukul 06.00.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Bojonegoro Andik Sudjarwo, Senin (12/3), menyatakan warga Bojonegoro masih perlu waspada karena posisi Bengawan Madiun juga tinggi dan aliran airnya juga mengarah Bojonegoro. Saat ini Bojonegoro Kota dalam status Siaga Hijau Bengawan Solo, tetapi belum sampai menggenangi permukiman. Sementara wilayah Sekar, Sukosewu, Bubulan, Gondang, dan Temayang masih rawan banjir bandang.
”Air yang mengalir hingga Ngumpakdalem, Pacul, dan Sukorejo itu dipicu hujan deras di wilayah hutan yang gundul. Sementara Kali Pacal dan anak-anak sungainya tidak mampu menampung luberan air,” kata Andik.
Di Lamongan, pengaktifan pompa berkapasitas 1.500 liter per detik belum efektif karena posisi Bengawan Solo status Siaga. Genangan air masih menggenangi Jalan Tambangan, Jalan Pramuka, Jalan Sumoharjo, dan Jalan Gotong Royong.
Permukiman di Desa Plaosan dan Bedahan masih tergenang, termasuk SMP Negeri 1 Babat, Kantor PLN Area Pelayanan, dan Jaringan Babat dan Kantor Koramil Babat. Akses jalan menuju Desa Ndugo atau ke Madrasah Aliyah Babat juga terendam.
”Hujan deras yang mengguyur lagi memicu air naik dan Kali Konang meluap. Genangan sempat surut 10 sentimeter pada Minggu kini kembali mencapai 20-50 sentimeter,” kata Warsilan, warga Jalan Gotong Royong.
Sementara genangan akibat luapan Bengawan Jero juga meluas. Jika sebelumnya hanya Kecamatan Kalitengah dan Turi, kini air juga mulai menggenangi sawah tambak di Deket dan Karangbinangun dan Glagah. Di Kecamatan Turi genangan banjir menerjang Desa Putat Kumpul, Pasar Kiringan, dan Kemlagi Lor.
Di Kalitengah, banjir menerjang Tiwet, Blajo, dan Bojoasri. Sejumlah ruas jalan tergenang, seperti di Kemlagi Lor, sepanjang 250 meter setinggi 20-40 cm, dan sejumlah ruas jalan di Blajo dan Bojoasri.
Warga di sekitar aliran Bengawan Jero sudah sadar wilayahnya rawan banjir. Hampir setiap rumah menyediakan batu kumbung (jenis batu kapur) untuk titian karena genangan air yang masuk ke rumah ada yang mencapai 50 cm. Sebagian warga juga sudah meninggikan rumahnya sehingga genangan hanya ada di halaman dan sekitar rumah tidak sampai masuk ke rumah.
Saat banjir, warga juga menggunakan jalur kali kecil di sekitar sawah tambak untuk akses mobilitas warga karena biasanya jalanan tergenang dan tidak bisa dilalui kendaraan bermotor. Kalau memaksakanan diri, motor biasa mogok.