BANDUNG, KOMPAS — Dalam menghadapi acara debat publik pertama Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 di Gedung Sasana Budaya Ganesha, Kota Bandung, Jabar, Senin (12/3) pukul 19.30, para calon umumnya mempersiapkan diri secara khusus dengan berlatih debat, termasuk bagaimana berada di depan kamera.
Momentum ini tentu sangat berarti bagi para calon, bukan saja untuk mendapat simpati dan dukungan publik dari penyampaian visi dan misi mereka, melainkan juga bagaimana mereka dapat mengikuti setiap sesi dengan baik, ditunjang dengan penampilan yang menarik pula.
Empat pasang calon yang akan bertarung dalam debat ini adalah Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, Sudrajat-Ahmad Syaikhu, serta Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi.
Debat publik ini mengambil tema ”Politik, Ekonomi, Hukum, dan Pemerintahan Daerah dalam Pusaran Pembangunan Nasional”.
”Kang Hasan (TB Tubagus Hasanuddin) sudah berlatih beberapa kali khusus menghadapi debat ini, jadi beliau sangat siap. Apalagi Kang Hasan juga waktu di DPR sudah terbiasa menghadapi kamera dan massa. Untuk visi dan misi, sudah dipersiapkan oleh tim,” kata Koordinator Media Tim Pemenangan Pasangan Calon Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, M Budiana, di Bandung, Senin.
Budiana juga menyinggung, salah satu program unggulan Hasanuddin-Charliyan adalah turkamling, yakni menitikberatkan pada pembangunan di bidang infrastruktur, keamanan, dan lingkungan.
”Program unggulan ini akan disisipkan dalam penyampaian saat debat,” ujar Budiana.
Sementara itu, Deddy Mizwar juga mengaku sudah mempersiapkan secara khusus materi untuk acara debat.
”Dalam debat publik ini, visi misi akan dipertajam,” ucap Deddy.
Menurut Deddy, dirinya sudah berlatih untuk debat ini bersama Dedi Mulyadi yang dilakukan disela waktu kampanye.
Deddy juga menuturkan, pengalamannya mendampingi Ahmad Heryawan dalam Pilgub Jabar 2013 silam menjadi nilai lebih baginya menghadapi debat kali ini.
Sementara Sudrajat mengatakan, dalam menghadapi debat ini, dirinya lebih mengutamakan kesiapan fisik dan mental serta banyak membaca.
”Yang penting juga memahami betul persoalan yang ada di Jabar ini, di antaranya aspek-aspek sosial, ekonomi, pendidikan, ataupun politik,” ujar Sudrajat.
Sementara itu, Ridwan Kamil lebih dalam menghadapi debat publik ini juga menekankan pentingnya kesiapan fisik.
Ridwan menyatakan, pihaknya akan memanfaatkan debat ini untuk menyakinkan publik dengan menawarkan perubahan lewat kepemimpinan inovasi dan kolaboratif.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Jabar Yayat Hidayat mengatakan, acara debat ini bagi masyarakat merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan terkait dengan kebijakan-kebijakan apa saja yang akan diterapkan oleh para calon gubernur.
”Dengan demikian, masyarakat bisa menilai apakah kebijakan dari pasangan calon cocok dengan kepentingan umum atau tidak. Bagi pasangan calon, ajang ini menjadi instrumen untuk memperkenalkan visi misi dan program kerja mereka kepada masyarakat secara luas,” kata Yayat.