JAYAPURA, KOMPAS - Aparat Satuan Polisi Perairan Polres Yapen bersama tim search and rescue menyelamatkan tujuh penumpang perahu motor yang mengalami kerusakan mesin sehingga terdampar di Kampung Aisau, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, Senin (12/3). Para korban yang dievakuasi itu tiba di Serui, ibu kota Kepulauan Yapen, sekitar pukul 14.00 WIT.
Direktur Polisi Perairan Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Yulius Bambang Karyanto menuturkan, perahu yang mengangkut para penumpang ini mengalami kerusakan mesin dalam perjalanan dari Distrik Yapen Timur ke Biak pada Minggu (11/3) siang. Para penumpang terdiri dari warga dan tenaga perawat.
Perahu ini pun terombang-ambing hingga terdampar di Kampung Aisau. Petugas mendapat laporan tentang peristiwa itu pada Minggu pukul 16.30 WIT.
"Setelah menerima laporan, anggota bersama tim SAR segera melakukan operasi penyelamatan. Namun, upaya itu terhenti karena angin kencang dan tinggi gelombang laut hingga 2 Meter. Akhirnya, pada Selasa ini, upaya evakuasi yang kedua dapat berjalan lancar," kata Yulius.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal mengimbau agar warga di wilayah pesisir Papua yang beraktivitas dengan perahu motor untuk sementara waktu berhenti melaut. Hal ini disebabkan kondisi angin kencang dengan tinggi gelombang laut di atas 1 meter.
"Warga yang membuka usaha jasa transportasi laut tradisional harus menyediakan pelampung bagi penumpang dan terus memantau perkembangan cuaca dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)," kata Ahmad.
Prakirawan Cuaca Stasiun Meteorologi Frans Kaisepo Biak, Graziela Olua, mengatakan, rata-rata tinggi gelombang di perairan utara Papua yang meliputi Biak, Yapen, hingga Waropen, mencapai dua meter. "Kondisi ini sudah masuk kategori peringatan cuaca buruk. Diperkirakan kondisi ini berlangsung hingga tiga hari mendatang," ujarnya.