SEMARANG, KOMPAS - Kajian ulang terhadap rencana detail jalan tol ruas Semarang - Demak, Jawa Tengah, kini bertambah panjang. Dari semula panjang tol disiapkan hanya 24 kilometer, kini lebih panjang menjasi 27 kilometer. Jalan tol itu nantinya dimulai dari ruas pintu tol Gayamsari - Kaligawe, Kota Semarang terus menyambung di tol utara Kaligawe menuju Sayung, Demak.
Kepala Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Sekretariat Daerah Jawa Tengah, Peni Rahayu, Selasa (13/3) mengemukakan,. Ada penambahan lahan yang dibutuhkan seluas 346 hektare, dari rencana semula 189 hektare menjadi 535 hektare.
Sesuai rencana, jalan tol ruas Semarang - Demak yang juga akan berfungsi sebagai tanggul laut ini terdiri atas dua seksi. Seksi I sepanjang 4 km melintasi wilayah Kecamatan Genuk, Kota Semarang debgan melintasi kawasan permukiman dan industri di Kelurahan Terboyo Kulon, Terboyo Wetan, serta kekurahan Trimulyo.
Kemudian untuk rute Seksi II sepanjang 23 km melintasi empat kecamatan di Kabupaten Demak, yakni di Kecamatan Sayung (Desa Sriwulan, Bedono, Purwosari, Sidogemah, Sayung, Loireng, Tambakroto), Kecamatan Karangtengah (Desa Batu, Wonokerto, Kedunguter, Dukun, Karangsari, Pulosari, Grogol), Kecamatan Wonosalam (Desa Karangrejo, Wonosalam, Kendaldoyong), dan Desa Kadilangu di Kecamatan Demak.
Hasil pendataan ulang, menurut Peni Rahayu, lahan yang dibutuhkan untuk membangun jalan tol itu terdiri atas 1.353 bidang seluas 1.518.517 meter persegi. ”Itu trase baru setelah ada perubahan. Perubahan dilakukan karena ada perubahan trase," ujar Peni Rahayu.
Untuk mendukung terwujudnya tol tanggul laut Semarang - Demak, Sekretaris Daerah Jateng, Sri Puryono juga sudah menerbitkan surat. Surat edaran itu mendasari pada surat Plt Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR Nomor PR 01.02-Db/162 tanggal 23 Februari perihal penyampaian dokumen perencanaan pengadaan tanah dalam rangka permohonan revisi penetapan lokasi pembangunan ruas tol Semarang-Demak terintegrasi tanggul laut Kota Semarang.
Dalam rencana awal, tol Semarang- Demak hanya difungsikan sebagai jalan untuk memecah kepadatan arus lalu lintas di jalur pantura. Lantaran air pasang laut atau rob kerap melanda, maka jalan tol itu sekaligus difungsikan sebagai tanggul laut. Karena itulah terjadi perubahan trase.
Pejabat sementara Kepala Dinas Bina Marga Jateng, Hanung Triyono mengatakan, adapun pengadaan tanah terbagi menjadi dua tahap. Pertama adalah persiapan yang meliputi pemberitahuan rencana pembangunan, pendataan awal, konsultasi publik, penetapan lokasi, dan pengumuman.
Selanjutnya diikuti tahap pelaksanaan yang meliputi inventarisasi dan identifikasi, pengumuman peta bidang tanah, penetapan nilai ganti rugi, musyawarah, pemberian ganti rugi, dan pelepasan objek tanah.
Perkiraan waktu pelaksanaan pengadaan tanah adalah Maret- Desember 2018. Adapun pembangunan dilakukan Januari 2019-Desember 2020.