Tiga Minggu Dirawat, Ecky Makin Gemuk, Beratnya Kini Ideal
Oleh
Lukas Adi Prasetya
·2 menit baca
TENGGARONG, KOMPAS -- Bayi orangutan berumur dua tahun yang dititipkan ke Pusat Rehabilitasi Orangutan Samboja Lestari, Kalimantan Timur, dalam kondisi kurus karena cacingan, tiga minggu lalu, kondisinya semakin sehat, Rabu (13/3). Beratnya sudah 3,5 kg, ideal untuk bayi seumurannya.
“Dia (bayi orangutan) ini sudah banyak minum susu,” ujar Agus Irwanto, Program Manajer Samboja Lestari-pusat reintroduksi dan rehabilitas orangutan yang dimiliki Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS), Rabu petang.
Orangutan betina yang diberi nama Ecky ini, selain utamanya susu, juga diberi makanan padat. “Tapi tetap tidak banyak. Dalam sehari, maksimal lima pisang,” katanya.
Samboja Lestari, di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kaltim, mendapat titipan bayi primata ini, 19 Februari lalu. Saat itu beratnya hanya 2,7 kg, termasuk kurus, kurang nutrisi. Bayi orangutan ini menderita cacingan.
Sepuluh hari dirawat secara intensif, berat Ecky, langsung naik 300 gram, menjadi 3 kg. Selang dua minggu kemudian, sekarang, beratnya sudah 3,5 kg.
Artinya dalam kurun waktu sekitar tiga pekan, naik 800 gram (0,8 kg). Kabar ini menggembirakan. Bayi orangutan ini juga aktif di arena bermain.
Bayi orangutan ini diserahkan warga Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Kaltim ke Yasser, salah satu anggota Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti setempat, Minggu (18/2) lalu. Balai Taman Nasional Kutai (TNK) dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim, mengambilnya, lalu menitipkan bayi ke Samboja Lestari.
Ecky sempat dirawat selama dua bulan. Ecky ditemukan seorang warga Kaliorang, Kabupaten Kutai Timur, di kebunnya. Merasa iba, primata itu lalu dipelihara. Namun karena tidak paham cara merawat bayi orangutan, warga itu hanya diberi pisang, bahkan minuman teh.