Konferensi Internasional Ilmu Keolahragaan Digelar di Padang
Oleh
Ismail Zakaria
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS – Universitas Negeri Padang, Sumatera Barat menggelar Konferensi Internasional Ilmu Keolahragaan (Sport Science), Kesehatan, dan Rekreasi (ICoSHR) selama dua hari yakni 14-15 Maret 2018. ICoSHR merupakan konferensi internasional kedua yang diselenggarakan di UNP sepanjang 2018 ini.
Menurut Dekan Fakultas Ilmu keolahragaan UNP Sayuti Sahara saat pembukaan konferensi di gedung auditorium UNP, Rabu (14/3), konferensi digelar untuk mengembangkan jejaring pakar ilmu keolahragaan khususnya dengan beberapa universitas terkenal.
Universitas itu seperti Ohio State University (Amerika Serikat), Beijing Sport University (China), Universiti Kebangsaan Malaysia (Malaysia), Polytechnic Republic Singapore (Singapura), Deakin University Australia (Australia), dan Universitas Padjajaran Bandung (Indonesia).
Menurut Sayuti, aplikasi dari konferensi itu adalah membentuk sebuah kampanye kepedulian para ilmuan olahraga terhadap berbagai macam persoalan manusia, khususnya dalam bidang ilmu keolahragaan, kesehatan, dan rekreasi.
Selain itu, menurut Sayuti, konferensi itu merupakan wadah untuk mengakomodasi potensi ilmu keolahragaan. Itu diwujudkan dengan berbagi pengalaman dan kepedulian bersama dalam memahami dan mengokohkan peranan ilmu keolahragaan dalam menghadapi berbagai masalah.
“Masalah itu seperti kecenderungan hipokinetik (penyakit karena kurang bergerak)maupun obesitas pada generasi muda, maupun dalam upaya memposisikan ilmu keolahragaan yang sejajar dengan ilmnu-ilmu lainnya,” kata Sayuti.
Selama dua hari, konferensi yang dihadiri 15 dekan fakultas keolahragaan se-Indonesia dan 60 guru besar olahraga itu, menghadirkan sejumlah pembicara. Mereka adalah Norlena Salamuddin (Universiti Kebangsaan Malaysia), A Purba (Universitas Padjajaran), Jacqualine Goodway (Ohio State University), Li Hongjuan (Beijing Sport University, Lisa Barnett (Deakin University Australia), dan Ian Harris Sujae (Polytechnic Republik Singapore).
18 Konferensi internasional
Rektor UNP Ganefri mengatakan, konferesi internasional tersebut merupakan salah satu program untuk mendorong para civitas akademika, terutama dosen agar terus mengembangkan ilmu pengetahuan melalui riset dan publikasi. Kedua hal itu merupakan tugas pokok dan fungsi mereka sebagai dosen dalam penyelenggaraan pendidikan.
“Di UNP sendiri, pada tahun 2018 kami merencanakan ada 18 konferensi internasional yang dibagi di berbagai fakultas. Seminar dari Fakultas Ilmu Keolahragaan ini merupakan yang kedua di UNP,” kata Ganefri.
Menurut Ganefri, berbagai konferensi diselenggarakan untuk meningkatkan kualitas dosen sehingga bisa menyesuaikan diri dengan perkembambangan ilmu pengetahuan teknologi informasi yang begitu cepat.
“Dosen di era teknologi informasi saat ini harus selalu aktif melakukan riset dan kajian-kajian. Dengan begitu, dihasilkan pengetahuan-pengetahuan baru untuk meningkatkan kualitas dari lulusan kita dalam menghadapi tantangan era globalisasi saat ini. Dosen yang tidak melakukan riset tidak layak jadi dosen,” kata Ganefri.
Menurut Ganefri, UNP saat ini sedang berpacu mengejar ketertinggalannya. Oleh karena itu, riset dan kajian harus terus didorong. “Dalam dua tahun terakhir, lompatan dan capaian publikasi UNP meningkat. Tahun 2016, kami punya 131 jurnal terindeks dan 2017 menghasilkan lebih dari 300 jurnal. tahun ini kami menargetkan 520 jurnal,” kata Ganefri.