GRESIK, KOMPAS — Luapan Bengawan Solo menerjang wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, Lamongan, dan Gresik, Jawa Timur, Rabu (14/3). Status wilayah Bojonegoro Kota sudah turun dari Siaga Kuning ke Siaga Hijau. Namun, genangan di Kecamatan Kanor dan Baureno justru naik.
Sejak Selasa hingga Rabu petang, ada 21 desa di delapan kecamatan di Bojonegoro diterjang luapan Bengawan Solo, yakni Kecamatan Trucuk, Kalitidu, Dander, Bojonegoro, Kapas, Balen, Kanor, dan Baureno.
Menurut Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, 131 warga Ledokwetan, Kecamatan Bojonegoro, sempat mengungsi.
Di Tuban, luapan kembali menerjang areal persawahan di Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, dan Widang. Luapan Bengawan Solo di Kabupaten Lamongan merendam Desa Truni dan Kelurahan Banaran, Kecamatan Babat. Di Gresik banjir luapan Bengawan Solo menerjang Desa Tiremenggal, Madumulyorejo, Kecamatan Dukun, dan Desa Bungah, Kecamatan Bungah.
Genangan di Bungah mencapai 30-50 sentimeter. Genangan air merendam jalan nasional Raya Bungah-Sembayat (Jalur Daendels). Pukul 17.00, genangan itu memicu kemacetan dari arah Abar-abir dan pertigaan Bungah hingga Desa Gumeno, Kecamatan Manyar. Antrean kendaraan untuk melintasi Jembatan Sembayat sekitar 3 kilometer.
Mukharom (58), warga Dusun Nongkokerep, Desa Bungah, menuturkan, air mulai masuk kampung, Selasa sore. Sejumlah rumah warga kemasukan air setinggi 20 sentimeter.
Luapan Bengawan Jero di wilayah Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan, lebih banyak menggenangi areal sawah dan tambak. Akses jalan tergenang 10-30 sentimeter di sejumlah titik, termasuk Desa Soko dan Rayunggumuk.
Akses jalan poros Kecamatan Turi-Kalitengah tergenang di sejumlah titik seperti di Desa Kemlagilor, Pasar Kiringan, setelah Jembatan Blajo dan Bojoasri. Aktivitas sekolah seperti di MI Darul Ulum, Desa Jelakcatur, serta MI, MTs, dan SMA Khozainul Ulum terganggu genangan air.
BPBD Kabupaten Tuban telah mengirimkan personel ke sejumlah titik banjir, seperti Kecamatan Rengel. BPBD juga menyiapkan bantuan antar-jemput siswa sekolah dengan truk dan perahu karet. ”Kami mendirikan posko lapangan di Desa Simorejo, Kecamatan Widang. Tanggulnya kritis dan rawan jebol,” kata Kepala BPBD Tuban Djoko Ludiyono.
Mulai surut
Di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meski banjir telah surut, posko darurat masih beroperasi hingga akhir pekan ini. Tim gabungan bersama masyarakat masih membersihkan sampah dan memperbaiki tanggul jebol.
Hingga Rabu siang, sisa banjir setinggi 10-30 sentimeter masih merendam Desa Wanakaya dan Desa Klayan, Kecamatan Gunung Jati. Tumpukan sampah di tepi jalan setinggi 1 meter telah diangkut tim gabungan TNI, Polri, dan BPBD Kabupaten Cirebon.
Desa Wanakaya dan Desa Klayan termasuk 33 desa dari 11 kecamatan yang sempat terendam banjir hingga lebih dari 120 sentimeter sejak Sabtu. Sebanyak 24.000 warga terdampak banjir dan ratusan warga sempat mengungsi. Gunung Jati menjadi daerah paling terdampak banjir akibat luapan Sungai Condong dan Sungai Pekik yang berhulu di kawasan Jamblang, Weru, dan Plered. (ACI/IKI)