BANDUNG, KOMPAS — Sukabumi berpotensi menjadi primadona anyar destinasi wisata di Jawa Barat. Selain memiliki potensi alam yang beragam dan menarik, kini juga didukung infrastruktur yang bagus, seperti jalan tol dan rel ganda, sehingga memungkinkan adanya akses transportasi yang lebih lancar.
Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jabar Herman Muchtar, di Bandung, Rabu (14/3), mengatakan, akses menuju Sukabumi saat ini menjadi perhatian pemerintah pusat lewat pembangunan Jalan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi. Jalan tol sepanjang 54 kilometer dan ditargetkan rampung 2019 ini dibuat guna memecah kemacetan parah dari Bogor-Jakarta menuju Sukabumi. Proses pembangunannya sudah 70 persen.
Akhir 2017, Presiden Joko Widodo juga meresmikan pembangunan jalur rel ganda kereta api Bogor-Sukabumi. Target pembangunan rampung pada 2020. Dengan keberadaan dua moda transportasi itu, harapannya wisatawan dan warga punya banyak pilihan saat datang atau pergi dari Sukabumi.
”Tol Bocimi dan kereta api bakal memengaruhi perkembangan perekonomian Sukabumi. Perjalanan selama 6-9 jam dari Jakarta ke Sukabumi bisa dipangkas lebih singkat hampir separuhnya,” kata Herman.
Dia meyakini, saat akses transportasi dibangun, jumlah kunjungan wisatawan ke Sukabumi bakal meningkat. Berada di ujung selatan Jabar, Sukabumi memiliki kawasan wisata seperti Taman Bumi Ciletuh, Danau Batu Bacan, Air Terjun Curug, Sungai Citarik, Salabintana, dan Pantai Palabuhanratu.
”Pembangunan Tol Bocimi dan kereta api sama baiknya dengan rencana proyek Tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke selatan Jabar,” katanya.
Santika Sukabumi
Besarnya potensi itu juga menjadi salah satu latar belakang pendirian Hotel Santika Sukabumi di Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi. Hotel ini hadir atas kerja sama Santika Indonesia Hotels and Resorts dengan PT Grha Daya Sejahtera.
Hotel Santika Sukabumi ini yang ke-27 dalam kelompok Hotel Santika serta hotel ke-107 dalam grup Santika Indonesia Hotels and Resorts. Kemarin, hotel berlantai lima ini diresmikan Wali Kota Sukabumi Mohamad Muraz.
”Tren kunjungan wisatawan ke Sukabumi meningkat. Tahun 2010, jumlah wisatawan hanya 107.679 orang. Tujuh tahun kemudian meningkat menjadi sekitar 125.000 orang. Kami berharap bisa menjadi salah satu tempat menginap bagi wisatawan yang datang ke Sukabumi,” ujar General Manager Hotel Santika Sukabumi Reno Mardiansyah di Sukabumi. Santika Indonesia Hotels and Resorts telah tersebar di lebih dari 40 kota di Indonesia.
Sementara itu, pertumbuhan yang dicapai sektor pariwisata dalam kurun waktu lima tahun terakhir menjadi magnet bagi investor luar negeri. Pemerintah mulai serius mengemas destinasi-destinasi wisata lain di luar Bali untuk memperluas peluang investasi di sektor pariwisata.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong dalam dialog Regional Investment Forum (RIF) 2018 di Yogyakarta, Rabu (14/3), mengatakan, tahun ini menjadi momentum tepat menarik investor ke Indonesia karena prospek ekonomi makro kondusif dan stabil. ”Didukung oleh perbaikan iklim investasi dalam negeri yang terus terjadi, diharapkan momentum ini bisa dimanfaatkan sektor pariwisata untuk meningkatkan serapan investasi,” ujarnya.
BKPM mencatat dalam kurun waktu 2013-2017 realisasi bisnis di bidang pariwisata rata-rata mengalami pertumbuhan 20 persen per tahun. Bahkan, di tahun 2017, tercatat peningkatan hingga 31 persen dengan angka 1,7 miliar dollar AS. (DIM/SEM)