KUPANG, KOMPAS — Mayat seorang perempuan muda, diduga bernama Mery Faot (24), ditemukan tewas di sekitar Kampus Universitas Nusa Cendana, Kupang, tepatanya di Kelurahan Penfui, Kecamatan Maulafa, Minggu (18/3) pukul 12.30 Wita. Korban diduga korban penjambretan oleh kelompok orang yang tidak dikenal. Polisi masih mencari keluarga korban untuk menyerahkan jenazah korban setelah diotopsi.
Saksi mata Atjeni Sofanie (32) mengatakan, dirinya pada Minggu sekitar pukul 12.30 Wita bersama putrinya, Mince Sofanie (4), mencari kayu bakar di depan Kampus FKIP Undana. Saat berjalan memasuki lokasi penghijauan yang dilakukan mahasiswa Undana 10 tahun silam, ia menemukan korban sedang tidur tengkurap dengan kondisi wajah dan tengkuk berdarah. Di dekat korban terletak sebuah tas yang diduga milik korban dan kantong plastik hitam.
”Saya kaget melihat ada orang tidur dengan posisi tengkurap di hutan. Setelah mendekat, ternyata dia seorang perempuan. Saya coba panggil-panggil, ia tidak bangun. Saya pikir, orang ini pasti sudah mati, apalagi ada darah di bagian tengkuk dan wajah,” kata Sofanie.
Ibu dua anak ini kemudian meninggalkan tempat itu bersama anaknya. Ia berlari menuju Pos KP3 Udara, berjarak sekitar 100 meter dari tempat kejadian perkara. Ia melaporkan kasus penemuan mayat itu kepada polisi di KP3 Udara.
Sekitar 10 menit kemudian, polisi mendatangi tempat kejadian perkara. Masyarakat sekitar pun berdatangan ke tempat kejadian. Mereka memadati dan mengelilingi jenazah itu. Bahkan, sejumlah warga memanjat pohon untuk melihat kondisi mayat itu.
Kepala Bidang Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Jules Abraham Abast mengatakan, kasus ini sedang ditangani Polres Kupang Kota. Identitas korban belum diketahui secara pasti. Nama Mery Faot itu diketahui dari kartu ATM BRI yang ada di dalam tas milik korban.
”Bisa saja kartu ATM itu milik orang lain. Karena itu, penyidik sedang mencari anggota keluarga korban atau teman dekat korban untuk memastikan identitas korban,” katanya.
Korban diduga dijambret pada malam minggu. Di tempat itu sering terjadi gangguan kriminal oleh orang yang tidak bertanggung jawab.