SERANG, KOMPAS – Gempa berkekuatan M 4,9 terjadi dengan pusat berada di sebelah barat daya Kabupaten Lebak, Banten, Senin (19/3) pukul 18.36. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Menurut Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG M Riyadi, pusat gempa dengan kedalaman 55 kilometer (km) itu berjarak 91 km dari Kabupaten Lebak, yakni di Samudera Hindia atau di Banten bagian selatan. Di Kabupaten Lebak, guncangan terjadi di Kecamatan Bayah dan Panggarangan.
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shakemap) BMKG, dampak gempa juga terjadi antara lain di Kecamatan Palabuhanratu dan Surade di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pusat gempa termasuk dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia ke bawah lempeng Eurasia.
Hasil pemantauan BMKG hingga sekitar pukul 19.10 menunjukkan, gempa susulan (aftershock) belum terjadi. Karena itu, menurut Riyadi, masyarakat diimbau tetap tenang. “Jangan terpengaruh isu yang tak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” ucapnya.
Sebelumnya, gempa berlangsung beberapa kali di Kabupaten Lebak. Gempa yang tergolong besar dengan kekuatan M 6,1 terjadi dengan pusat berada di sebelah barat daya Kabupaten Lebak, Selasa (23/1). Peristiwa itu menyebabkan lebih dari 1.000 rumah rusak.