PBNU dan Grup Lippo Bangun Rumah Sakit di Magelang
Oleh
Regina Rukmorini
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Grup Lippo membangun Rumah Sakit Syubbanul Wathon di Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dengan topping off atau peletakan batu terakhir dilakukan pada Selasa (20/3), rumah sakit ini ditargetkan sudah bisa beroperasi pada Juli 2018.
Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini mengatakan, ini adalah rumah sakit pertama yang dibangun dari kerja sama NU dan Grup Lippo.
Kerja sama ini, lanjut Helmy, diharapkan semakin memudahkan masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan di desa.
”Dengan peralatan kesehatan modern yang tersedia, masyarakat di desa tidak perlu pergi jauh ke luar kota untuk memeriksakan kesehatannya,” ujarnya.
Ketua Yayasan Syubbanul Wathon Yusuf Chudlori mengatakan, semula pihaknya hanya berencana membangun klinik untuk kebutuhan para santri di pondok pesantren Asrama Perguruan Islam (API) yang diasuhnya. Namun, setelah beberapa kali pertemuan dengan Chairman Grup Lippo Mochtar Riady, ide membangun fasilitas kesehatan itu direspons baik oleh Grup Lippo, bahkan mereka akhirnya sepakat membangun rumah sakit.
Rumah Sakit Syubbanul Waton dibangun di areal lahan seluas 4.800 meter persegi yang disediakan oleh Yayasan Syubbanul Wathon. Rumah sakit dengan luas bangunan sekitar 6.000 meter persegi ini adalah rumah sakit tipe C yang menyediakan 180 tempat tidur.
Mochtar Riady, mengatakan, saat ini Grup Lippo telah membangun 33 rumah sakit. Kepedulian Lippo membangun rumah sakit berawal dari pengalaman menyedihkan yang dialaminya semasa kecil, kehilangan enam anggota keluarga karena minimnya fasilitas kesehatan di desa di Batu, Jawa Timur. Tidak ingin orang lain mengalami hal yang sama, dia pun berencana membangun banyak rumah sakit di daerah pelosok desa.