Personel TNI AL Bantu Promosikan Wisata Bali dan Lombok
Oleh
Khaerul Anwar
·3 menit baca
MATARAM, KOMPAS - Menjelang pelaksanaan Multilateral Naval Excercise Komodo (MNEK) 2018, sekitar 250 anggota pasukan Marinir TNI AL, mulai turun ke lapangan untuk melaksanakan program Engineering Civil Assistance Project (Encap) berupa pembangunan jalan dan bedah rumah di wilayah Pulau Nusa Penida, Bali, dan Lombok, Nusa Tenggara Barat.
"Pasukan marinir sekitar 250 personel sudah turun di Bali dan Lombok hari ini untuk melaksanakan Encap, sebagai rangkaian MNEK 2018," kata Wakil Koordinator Bidang Encap, Satgas MNEK 2018, Letkol Marinir Didik Widioko, Selasa (20/3), didampingi Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal di Mataram.
Di Nusa Penida, personel TNI bersama masyarakat melakukan karya bakti berupa pembangunan jalan sepanjang 3 Km, dan bedah rumah tidak layak huni sebanyak 37 unit. Sedang di Lombok program dilakukan di 5 Kecamatan Kabupaten Lombok Utara antara lain pembangunan jalan rata-rata sepanjang 500 meter.
Dalam Encap itu, menurut Didik, juga dibangun dua monumen MNEK 2018 masing-masing di Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat. Monumen itu berupa tank tempur TNI AL ampibi tipe PT-76 buatan Rusia tahun 1955. Tank yang masuk Indonesia tahun 1961, ini menjadi pelaku sejarah semasa Dwi Kora Pembebasan Irian Jaya tahun 1964-1965, dan operasi Seroja di Timor-Timur tahun 1975-1979.
Seluruh program Encap ini ditargetkan selesai dan diresmikan 5 Mei mendatang oleh Kasal Laksmana TNI Ade Supandi. MNEK 2018 berlangsung 4-5 Mei 2018 yang dipusatkan di perairan Pelabuhan Lembar, Lombok Barat. Saat ini terdaftar sekitar 35 negara yang siap mengirimkan perwakilan armada angkatan lautnya dalam kegiatan MNEK.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Mohammad Faozal, mengatakan kegiatan MNEK membantu upaya promosi potensi wisata Lombok dan Sumbawa. Oleh sebab itu Pemprov NTB sudah menata dan menyiapkan sejumlah destinasi wisata di Lombok untuk menyambut MNEK 2018. Sekitar 4000 peserta dari 38 negara yang akan menghadiri MNEK, belum termasuk para petinggi angkatan laut tiap negara yang diperkirakan datang membawa keluarganya.
Destinasi yang disiapkan antara lain Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika, Kute, Lombok Tengah, pantai Senggigi di Lombok Barat, kemudian Gili Terawangan, Gili Meno dan Gili Air di Lombok Utara, selain situs-situs bersejarah di Kota Mataram.
Seusai rapat pemantapan pelaksanaan MNEK 2018 di Mataram, Selasa (6/2), Komandan Gugus Tempur Laut Armatim TNI AL, Laksamana Pertama TNI Rachmad Jayadi, menjelaskan MNEK merupakan latihan noncombatan yang lebih menekankan pada latihan diplomasi angkatan laut antar negara di wilayah perbatasan.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kerjasama diplomasi maritim antarnegara guna memperkuat poros maritim dunia. Kegiatan ini juga memiliki nilai strategis untuk pengenalan dan akulturasi budaya antarnegara peserta, kata Rachmad Jayadi.
Dalam MNEK 2018 ini digelar Marine Village agar Awak kapal perang asing berinteraksi dengan masyarakat dan mengenal budaya lokal.
MNEK 2018 di Lombok mengusung thema ‘Coorporation to Respond Disaster and Humanitarian Issues (Kerjasama Untuk Menanggapi Bencana dan Permasalahan Sosial). MNEK 2014 digelar di Batam, Kepulauan Anambas dan Natuna tahun 2014, kemudian kedua di Padang dan Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat tahun 2016.