Perahu Berpenumpang 12 Orang Tenggelam di Perairan Yapen
Oleh
Fabio Costa
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Sebuah perahu motor yang mengangkut 12 orang tenggelam setelah dihantam gelombang tinggi di perairan Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua. Hingga Rabu (21/3) sore, tim search and rescue gabungan telah menyelamatkan sebanyak 11 penumpang.
Peristiwa itu terjadi pada Selasa (20/3) pukul 07.20 WIT. Perahu tersebut dalam perjalanan dari Serui, ibu kota Kepulauan Yapen, ke Distrik Barapasi, Kabupaten Mamberamo Raya.
Pihak Kepolisian Resor Kepulauan Yapen baru mendapatkan informasi terbaliknya kapal itu dari warga bernama Elsy Massy pada Selasa pukul 19.30 WIT.
Direktur Polisi Perairan Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Yulius Bambang Karyanto mengatakan, tim search and rescue (SAR) gabungan melakukan operasi pencarian sejak Selasa malam hingga Rabu sore. Sebanyak 11 penumpang perahu itu pun kemudian berhasil diselamatkan.
Penumpang yang terakhir diselamatkan oleh anggota Polair Polres Yapen adalah Muhammad Takdir yang terapung selama 24 jam di laut. Takdir bertahan hidup dengan berpegangan pada sebuah jeriken air yang dijadikan pelampung.
”Tim yang terdiri dari TNI, Polri, dan Badan SAR Nasional berhasil menemukan ke-11 penumpang itu setelah menyisir daerah Yapen Timur hingga Selat Sasarai,” kata Yulius.
Ia menyatakan, upaya pencarian terhadap satu penumpang lainnya bernama Usman Buburayai masih terus dilanjutkan hingga beberapa hari ke depan.
Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Suroto memaparkan, di sejumlah wilayah perairan di Papua, ketinggian gelombang laut mencapai sekitar 2 meter. Hal ini disebabkan fenomena angin muson barat yang diperkirakan baru berakhir akhir Maret ini.
”Dari data perkiraan cuaca hingga Rabu ini, tinggi gelombang hingga 2 meter terjadi di perairan Manokwari dan Samudra Pasifik bagian utara dengan kecepatan angin 37,4 kilometer per jam. Sementara di Perairan Agats, Kabupaten Asmat, tinggi gelombang mencapai 3,5 meter dengan kecepatan angin 55 kilometer per jam,” ujar Suroto.