TAHUNA, KOMPAS — Kementerian Perhubungan mengganti kapal tol laut yang melayani rute ke Tahuna, Kabupaten Sangihe, Sulawesi Utara, dengan KM Logistik Nusantara 1. Kapal khusus kargo tersebut berdaya angkut dan bertonase besar. Hal ini untuk menjawab keluhan pengusaha dan pemerintah daerah tersebut atas kondisi kapal sebelumnya, yakni KM Caraka Jaya Niaga.
Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sangihe FP Gaghaube, di Tahuna, Rabu (21/3), mengatakan, informasi penggantian kapal itu diperoleh dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui perusahaan ekspedisi di Surabaya. ”Kapal itu sudah berangkat dari Surabaya menuju Makassar dan selanjutnya ke Tahuna. Kami belum mendapat informasi berapa banyak muatan yang diangkut,” ujar Gaghaube.
KM Logistik Nusantara 1 produksi tahun 2006 menggantikan KM Caraka Jaya Niaga yang sudah berusia lebih dari 20 tahun. KM Logistik Nusantara 1 memiliki panjang 126 meter dan lebar 20 meter. Tonase kapal itu mencapai 7.738 gros ton, dua kali lebih besar daripada KM Caraka Jaya Niaga.
Pengusaha di Tahuna yang tergabung dalam wadah Gerai Maritim tol laut selama ini mengeluhkan penggunaan KM Caraka Jaya Niaga karena keterbatasan daya angkut dan risiko mengingat usia kapal tersebut. Keengganan pengusaha menggunakan kapal itu tampak dari rendahnya volume angkutan tol laut melayani rute Surabaya-Makassar-Tahuna. Februari lalu, volume barang yang diangkut ke Tahuna hanya 25 peti kemas dari biasanya 60 peti kemas.
Kemenhub juga menambah armada pengumpan (feeder) untuk pelaksanaan program tol laut di daerah perbatasan tersebut. Kapal pengumpan berdaya angkut hingga 100 peti kemas itu akan beroperasi dari Pelabuhan Tahuna ke Pelabuhan Ulu (Kabupaten Sitaro) serta Pelabuhan Lirung dan Melonguane (Kabupaten Talaud). Kapal ini akan dioperasikan mulai pertengahan April. ”Kapal ini juga dapat dipakai mengangkut barang hingga ke Miangas dan Marore, pulau terdepan yang berbatasan dengan Filipina,” katanya.
Bupati Sangihe Jabes Gaghana menyatakan, persoalan tol laut selama ini terletak pada armada kapal yang memiliki daya angkut terbatas. Akibatnya, tak ada kontinuitas angkutan setiap bulan. Pada 2017, kapal tol laut tercatat lima bulan tidak masuk ke Tahuna. Sejak Mei 2016, di Tahuna, program tol laut telah tiga kali berganti kapal. Dia berharap angkutan tol laut menggunakan KM Logistik Nusantara 1 itu berjalan lancar sehingga dapat menekan harga beras menjadi Rp 10.000-Rp 11.000 per kilogram. (ZAL)