Masa Kampanye, Belum Ada Lonjakan Jumlah Uang Beredar
Oleh
Regina Rukmorini
·2 menit baca
WONOSOBO, KOMPAS- Beragam aktivitas di masa kampanye calon bupati/wali kota dan calon Gubernur Jawa Tengah, saat ini belum memicu terjadinya pertumbuhan ekonomi atau pun jumlah uang beredar di masyarakat. Tingkat konsumsi masyarakat juga masih berjalan normal seperti hari-hari biasa sebelumnya.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah Andi Reina Sari, mengatakan, hal ini dimungkinkan terjadi karena para calon kepala daerah kini menempuh cara lain untuk berkampanye.
“Daripada menghabiskan banyak uang untuk belanja kampanye, mungkin para calon kepala daerah seperti Pak Ganjar (calon gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo) memilih untuk berjalan-jalan mengunjungi konstituen saja,” ujarnya, saat ditemui usai acara pelatihan wartawan daerah di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (21/3).
Selain itu, belum adanya peningkatan jumlah uang beredar dimungkinkan karena sekarang ini para kandidat menghindari melakukan upaya politik uang.
Reina mengatakan, BI juga intens melakukan sosialisasi ke masyarakat, perihal uang palsu dan cara mengenalinya. Dengan tambahan informasi tersebut, masyarakat diharapkan semakin waspada untuk mengenali uang yang mereka terima.
Kepolisian Resor (Polres) Temanggung, saat ini juga sudah berupaya membentuk tim khusus yaitu tim Reserse Mobile, yang bertugas melakukan upaya mengantisipasi peredaran uang palsu pilkada.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Temanggung Ajun Komisaris Dwi Haryadi, tim Reserse Mobile sudah dibentuk sejak tahapan pilkada dimulai. Pembentukan tim ini, menurut dia, sangat diperlukan karena di masa kampanye seperti sekarang, Banyak uang beredar, diberikan calon ke masyarakat.
“Uang palsu seringkali juga dipakai untuk melakukan politik uang,” ujarnya.