Markas Polair Pertama di Danau Sentani Mulai Dibangun

KOMPAS/FABIO COSTA

Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar bersama Direktur Polair Polda Papua Kombes Yulius Bambang Karyanto dan tokoh adat Boy Eluay meninjau lokasi pembangunan Markas Polair Unit Danau Sentani di Kampung Sereh, Kabupaten Jayapura, Papua, Sabtu (24/3).

JAYAPURA, KOMPAS — Pembangunan Markas Polair yang berada di pinggiran Danau Sentani mulai dibangun, tepatnya di Kampung Sereh, Kabupaten Jayapura, akhir bulan ini. Markas ini baru yang pertama kali hadir di danau yang menjadi salah satu destinasi wisata di Papua.

Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar bersama Direktur Polisi Perairan Polda Papua Kombes Yulius Bambang Karyanto dan sejumlah tokoh adat di Kampung Sereh secara langsung meresmikan lokasi Markas Polisi Perairan Polda Papua di daerah tersebut pada Sabtu sekitar pukul 12.00 WIT.

Kampung Sereh merupakan salah satu lokasi yang berada dekat areal Bandar Udara Sentani. Dari lokasi itu, warga menikmati panorama Danau Sentani dan Cagar Alam Cycloop.

Boy yang ditemui seusai kegiatan peninjauan lokasi pembangunan Markas Polair Polda Papua mengatakan, pembangunan Markas Polair Papua Unit Danau Sentani akan memakan waktu hingga enam bulan.

”Diperkirakan pembangunan markas ini rampung pada September mendatang. Kami telah menyiapkan anggaran Rp 1,6 miliar untuk penyediaan markas ini,” kata mantan Kadiv Humas Mabes Polri ini.

Ia pun mengapresiasi sikap para tokoh adat selaku pemilik hak ulayat yang memberikan tempat secara gratis untuk penanganan Markas Polair Unit Danau Sentani.

Sementara itu, Yulius menambahkan, pihaknya akan menempatkan 10 personel di Markas Polair Unit Danau Sentani.

”Kami juga menyediakan dua kapal patroli di markas itu. Kasus Kriminalitas yang terjadi di perkampungan di sekitar Danau Sentani biasanya kekerasan antarwarga yang dipicu karena minuman beralkohol, perjudian, dan peredaran narkoba jenis ganja,” katanya.

Yanto Eluay, salah satu tokoh masyarakat Kampung Sereh, mengatakan, pihaknya menghibahkan tanah sebagai bukti kepedulian untuk keamanan masyarakat dan tercipta rasa aman bagi wisatawan saat mengunjungi Danau Sentani.

”Mudah-mudahan upaya kami juga memberikan inspirasi bagi masyarakat di kampung lainnya untuk menghibahkan tanah demi pembangunan fasilitas keamanan,” kata Yanto.