KEDIRI, KOMPAS — Temuan Situs Adan-adan di Dusun Candi, Desa Adan-adan, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, meluas. Jika sebelumnya ditemukan arca Dwarapala, Makara, dan struktur bata—yang kemudian dilakukan ekskavasi oleh tim Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada September-Oktober 2017—beberapa pekan lalu kembali ditemukan situs berupa batu berbentuk balok dan oktagon.
”Ditemukan lagi tiga benda diduga cagar budaya, masing-masing dua buah berbentuk batu oktagon dan sebuah balok. Semuanya berbahan batu andesit. Situs itu ditemukan tiga minggu lalu di lahan persawahan. Lokasinya ada di sisi barat situs lama, tetapi di lain dusun, yakni Dusun Wonorejo, Desa Semanding,” tutur Kepala Seksi Museum dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri Eko Priatno, Rabu (28/3/2018).
Rabu siang, tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di Trowulan datang untuk meninjau temuan tersebut. Yang menarik, menurut Eko, saat pihaknya mengirim surat ke BPCB Jawa Timur mengenai temuan ketiga benda tersebut, ternyata ditemukan lagi struktur bata berserakan dengan ukuran cukup besar, yakni 75 meter x 48 meter.
Belum diketahui struktur tersebut mengarah ke jenis bangunan apa. Namun, jika melihat lokasinya yang berada hanya beberapa ratus meter dari Situs Adan-adan, diperkirakan keduanya terdapat hubungan kontekstual.
Dua tahun terakhir, Situs Adan-adan masih dalam penelitian oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas). ”Situs tersebut diduga berasal dari era Kerajaan Kediri pada abad ke-11 hingga ke-12,” ujar Eko.
Sebelumnya, Ketua Tim Peneliti Puslit Arkenas Sukawati Susetyo mengatakan, temuan arca Dwarapala di Adan-adan cukup istimewa karena ukurannya cukup besar. Kepala arca ditemukan pada kedalaman 80 sentimeter. Setelah penggalian dilanjutkan, baru tampak badan arca secara keseluruhan dan benda-benda lain.
Arca Dwarapala yang ada di Adan-adan mirip arca Totok Kerot di wilayah Pagu, juga masih di wilayah Kediri. Bedanya, sikap arca di Adan-adan berdiri, tidak jongkok seperti Totok Kerot. Senjatanya juga beda. Dwarapala di Adan-adan membawa tali dan gada. Atribut seperti tengkorak dan ular tidak ada.
Sukawati mengatakan, benda yang ditemukan di Adan-adan baru sebagian dan belum terungkap semuanya. Situs itu diperkirakan memiliki ukuran cukup besar dan yang tersingkap baru bagian tengah.
”Berapa luasnya, kita belum tahu. Struktur yang kita temukan baru bagian tengah. Kalau bagian tengah, belum bisa diprediksi,” ujar Sukawati.
Ia menilai, keberadaan Situs Adan-adan punya posisi penting untuk mengetahui lebih jauh keterkaitannya dengan Kerajaan Kediri yang selama ini lebih dikenal dengan karya sastra dibandingkan peninggalan kebendaan.