MAJALENGKA, KOMPAS — Pembangunan infrastruktur di Bandara Internasional Jawa Barat di Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka, terus dikebut. Salah satu fokusnya merampungkan pembangunan akses jalan yang menghubungkan bandar udara dengan Jalan Raya Kadipaten sepanjang 1,8 kilometer.
”Jalan itu sangat vital karena menjadi akses utama menuju bandara. Kami yakin bakal rampung sebelum BIJB diresmikan,” kata Ketua Persiapan Operasi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Ibut Astono di Majalengka, Jumat (30/3).
Ibut mengatakan, proyek ini akan dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan biaya sekitar Rp 46 miliar.
Wakil Kepala Unit Manajemen Proyek BIJB Ari Widodo optimistis pembangunan jalan utama bakal rampung pada 17 Mei 2018. Saat ini sedang dilakukan pengerjaan fondasi jalan utama tersebut.
”Hujan menjadi tantangan bagi kami dalam menguatkan struktur tanah. Namun, kami yakin bisa bekerja sesuai target,” ujar Ari.
Ibut mengatakan, ”Kami tengah menyelesaikan tahap akhir sarana-prasarana di gedung terminal bandara. Sejumlah perlengkapan, seperti alat sinar-X, meja check in, kursi dan karpet ruang boarding sudah ada dan tinggal dipasang. Jaringan listrik PLN akan dipasang dalam beberapa hari ke depan.”
Sementara itu, proses pembuktian penerbangan dan kalibrasi kelayakan yang dilakukan Balai Besar Kalibrasi Fasilitas Penerbangan (BBKFP) Kementerian Perhubungan pada Kamis lalu berjalan mulus. Fasilitas landasan pacu dinilai lengkap.
Di landasan pacu sudah ada marka serta lampu di tengah ataupun pinggir landasan pacu. Kelengkapan sarana-prasarana itu bertujuan menjamin keselamatan penerbangan, khususnya pada malam hari atau ketika cuaca mendung. Kalibrasi landasan pacu dan alat bantu pendaratan visual dilakukan sesuai standar Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dan Pemerintah Indonesia.
Proses kalibrasi sempat molor sehari. Rencananya akan dilakukan pada Rabu, tetapi ditunda karena alasan keamanan. Saat itu masih ada batu berserakan dan ternak masuk ke landasan pacu.
Mendarat mulus
Tim BBKFP mendarat dengan mulus menggunakan pesawat Beechcraft King Air 350i. Pilot Sri Mulyanto menerbangkan pesawat itu dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dan mendarat di landasan pacu 14 BIJB. Mulyanto datang bersama lima awak pesawat lain.
”Penerbangan dari Bandung lancar selama 12 menit dan cuaca bagus. Pendaratan di sini mulus dengan kondisi landasan pacu yang bagus. Alat bantu berupa lampu khusus masing-masing sebanyak empat unit yang dipasang sebagai pemandu sudut pendaratan juga sudah ada. Selanjutnya, pemeriksaan serupa akan dilakukan setiap dua tahun sekali,” kata Mulyanto.
Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, proses keamanan bandara terjamin. Penerbangan perdana dari Bandara Husein Sastranegara akan dilakukan pada minggu pertama Mei 2018. Selanjutnya, penerbangan reguler dapat dibuka pada akhir Mei.
Untuk peresmian perdana, direncanakan pada Juni 2018 oleh Presiden Joko Widodo.
”Targetnya, Mei-Desember 2018 ada 17.760 pesawat yang membawa 2.478.360 penumpang,” kata Virda.
Maskapai penerbangan yang sudah bekerja sama dengan BIJB adalah Garuda Indonesia, Sriwijaya Air, Citilink, Lion Air, Wings Air, dan Batik Air. BIJB diharapkan bisa memecah kepadatan di Bandara Soekarno-Hatta dan Husein Sastranegara.
”Di Bandara Soekarno-Hatta, setiap hari ada 2.500 penumpang umrah. Sebanyak 60 persen penumpang umrah itu berasal dari Jabar,” ujarnya. (SEM)