WAROPEN, KOMPAS – Sebuah perahu motor yang mengangkut tujuh penumpang tenggelam di muara Kali Binatabua, Kampung Rasawa, Kabupaten Waropen, Papua. Dua dari tujuh penumpang perahu itu ditemukan meninggal. Hingga Selasa (3/4/2018), tim penolong masih mencari dua penumpang lain yang hilang dalam peristiwa tersebut.
Direktur Polisi Perairan Kepolisian Daerah Papua Komisaris Besar Yulius Bambang Karyanto, saat dihubungi dari Jayapura, Selasa, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Senin (2/4) pukul 18.00 WIT. Kedua korban yang ditemukan meninggal karena tenggelam adalah Yasmina Mandowen (60) dan Sola Gratia Rumbekwan (7).
Adapun lima penumpang lainnya, yakni Kristofel Rumbekwan (36), Magdalena Rumbekwan (20), Alfaris Buinei (1), Mariana Rumbekwan, dan Mentari Rumbekwan. Mariana dan Mentari adalah dua penumpang yang hilang.
Saat ini, Kepolisian Resor Waropen telah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk mencari kedua korban itu. ”Ada dua tim yang berjumlah 10 personel diterjunkan untuk mencari kedua korban di sekitar lokasi terbaliknya perahu tersebut,” kata Yulius.
Yulius mengatakan, perahu itu bertolak dari Nabire dengan tujuan Waropen. Ia menduga penyebab terbaliknya perahu motor tersebut karena faktor cuaca buruk. ”Kemungkinan tinggi gelombang laut yang melebihi ambang normal sehingga menyebabkan perahu terbalik,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Subbidang Pelayanan Jasa Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura Suroto memaparkan, dari pantauan satelit, gelombang laut setinggi 2-3 meter melanda sejumlah wilayah perairan di Papua hingga Papua Barat.
”BBMKG Wilayah V Jayapura mengeluarkan peringatan cuaca buruk dengan tinggi gelombang 2,5 meter hingga 3 meter di perairan Samudra Pasifik bagian utara Biak, Samudra Pasifik bagian utara Jayapura, dan perairan Manokwari,” ujar Suroto.