GETASAN, KOMPAS — Upaya pencarian terhadap pendaki berkebangsaan Selandia Baru yang hilang sejak Jumat pekan lalu terus dilakukan di kawasan Gunung Merbabu, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (3/4/2018). Pencarian terhadap korban Andrey Voytech tersebut telah memasuki hari ketiga dan belum menemukan titik terang.
Tim yang terdiri dari SAR dan relawan dibagi dalam lima kelompok untuk mencari di sekitar area Pos 1. Wilayah jangkauan penyisiran mulai diperluas setelah beberapa hari korban belum ditemukan.
Tim diberangkatkan dari Desa Tekelan, Kecamatan Getasan, sekitar pukul 10.00 dan melakukan operasi pencarian hingga pukul 17.00. Desa Tekelam menjadi pos induk operasi pencarian dan evakuasi terhadap Andrey yang mendaki seorang diri.
Ketua Tim Pencarian dari Badan SAR Nasional Surakarta Amin Yahya mengatakan, banyak sekali informasi dugaan bahwa korban sudah turun dan tidak berada lagi di sekitar Gunung Merbabu.
”Informasi sekecil apa pun tetap menjadi masukan. Namun, kami tidak akan menduga-duga karena ini masalah nyawa dan operasi tetap berjalan,” kata Amin.
Dalam upaya pencarian tersebut, tim membawa peralatan navigasi untuk merekam jejak yang telah disisir sesudahnya.
Menurut Amin, salah satu kendala yang dihadapi tim saat ini adalah cuaca yang tidak bersahabat, hujan dengan intensitas tinggi. Selain itu, pasokan logistik bagi tim pencarian korban juga sangat dibutuhkan saat ini.
Koordinator tim pencarian, Lahar, menyampaikan kronologi peristiwa hilangnya kontak dengan Andrey yang dimulai sejak Jumat pekan lalu. Dari informasi yang dia peroleh, kontak terakhir sejumlah saksi dengan korban saat berada di Pos 1 jalur pendakian.
Salah satunya saksi Ari Widi yang berpapasan dengan Andrey di Pos 1 sebelum hilang kontak. Mengenai kepastian korban sudah turun, menurut Lahar, belum ada informasi kebenarannya.
”Semua kemungkinan itu ada, tetapi tim masih berupaya untuk terus melakukan pencarian berbekal informasi yang ada,” ujar Lahar.
Sebelumnya, upaya pencarian korban telah dilakukan di beberapa area, meliputi Andong Atas, Kali Sabrang, dan Kali Menek.