Polisi Gagalkan Pengiriman 73 Kg Ganja di Bakauheni

Kompas/Yuniadhi Agung

Penggerebekan kurir ganja.

KALIANDA, KOMPAS — Pengiriman ganja antarkota antarprovinsi masih marak terjadi. Dalam sepekan terakhir, aparat Kepolisian Resor Lampung Selatan menggagalkan pengiriman 73 kilogram ganja di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Kepala Polres Lampung Selatan Ajun Komisaris Besar M Syarhan mengatakan, ganja seberat 73 kg tersebut disita dari pengungkapan tiga kasus berbeda selama sepekan terakhir.

Pengungkapan pertama, polisi menyita ganja seberat 16 kg yang diangkut menggunakan truk ekspedisi dengan nomor polisi B 9272 TY pada Selasa (27/3/2018) pukul 15.30. Berdasarkan alamat yang tertera pada paket, barang tersebut dikirim dari Medan dengan tujuan ke Jakarta Timur.

”Namun, setelah dilakukan penelusuran, alamat penerima dan pengirim ternyata fiktif,” kata Syarhan, saat dihubungi, Rabu (4/4).

Kepada polisi, sopir truk mengaku tidak mengetahui bahwa kardus tersebut berisi paket ganja. Dia hanya bertugas mengantar barang ke alamat tujuan. Untuk mengelabui petugas, kardus berisi ganja tersebut diberikan aroma asam yang menyengat.

Hari berikutnya, polisi kembali menggagalkan pengiriman 20 kg ganja yang dibawa oleh IM (30). Warga asal Medan, Sumatera Utara, itu menumpang bus antarkota antarprovinsi jurusan Medan-Bogor.

Dari hasil pengembangan, polisi meringkus tiga tersangka lain, yakni IM, PS, dan HN yang terlibat dalam jaringan narkoba lintas provinsi tersebut. Ketiga pelaku berperan sebagai penerima barang.

Kasus terakhir, polisi menggagalkan pengiriman ganja seberat 37 kg yang dibawa IP (41) pada Senin (2/4) pukul  02.00. Tersangka menumpang bus antarkota antarprovinsi jurusan Pekanbaru-Surabaya. Ganja tersebut disembunyikan di dalam tiga koper.

Kepala BNN Provinsi Lampung Brigadir Jenderal (Pol) Tagam Sinaga mengatakan, jumlah pengguna narkoba di Lampung diperkirakan mencapai 128.000 orang. Jumlah itu meningkat dari dua tahun sebelumnya yang berjumlah 73.000 orang.