PONTIANAK, KOMPAS — Badan Narkotika Nasional merancang program pemberdayaan masyarakat di kawasan rawan dan rentan peredaran narkoba di Kalimantan Barat.
Hal itu dilakukan karena memberantas narkoba tidak cukup hanya dengan penindakan para pelaku semata, tetapi perlu didukung dengan program pemberdayaan.
Kepala BNN Komisaris Jenderal Heru Winarko dalam rapat kerja sinergi program pemberdayaan alternatif pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Pontianak, Kamis (5/4/2018), mengatakan, pemberdayaan dilakukan agar kawasan yang rawan dan rentan menjadi bebas narkoba.
Ada beberapa kegiatan secara bertahap yang akan dilakukan, misalnya membangun sarana olahraga untuk membangkitkan kehidupan sosial di lingkungan masyarakat.
”Program pemberdayaan masyarakat juga memegang peranan penting dalam pemberantasan narkoba. Apalagi, tujuan program pemberdayaan ini agar masyarakat memiliki ketahanan. Ada beberapa wilayah yang akan menjadi target kegiatan. Namun, di awal fokus pada satu wilayah terlebih dahulu,” kata Heru.
Deputi Pemberdayaan Masyarakat BNN Inspektur Jenderal Dunan Ismail mengatakan, pemberdayaan masyarakat ini mengubah daerah yang rawan dan rentan narkoba menjadi kawasan yang netral.
Sementara daerah yang sudah bebas dari narkoba dijaga supaya mandiri dalam menjaga dan memberantas narkoba.
”Program pemberdayaan diarahkan di Kalbar karena hasil deteksi kami ada salah satu daerah yang rawan narkoba. BNN akan membina kawasan itu menjadi bebas narkoba. Baru setelah itu akan dibina untuk mandiri mulai pencegahan, pemberdayaan, rehabilitasi, termasuk pemberantasan,” kata Dunan.
Dalam pertemuan pada Kamis pagi di Pontianak, BNN mengundang sejumlah pemangku kebijakan setempat. Tujuannya agar para pemangku kebijakan itu sama-sama menangani masalah narkoba. Apalagi, narkoba menjadi masalah sosial di Kalbar.
Pada salah satu wilayah di Pontianak yang termasuk daerah rawan dan rentan narkoba sebetulnya sudah ada program atau inisiatif dari berbagai kalangan untuk memberdayakan masyarakat. Contohnya, kegiatan pendidikan yang digagas anak muda setempat.
Selain itu, kegiatan pemberdayaan dengan membatik dan kegiatan seni membuat mural. BNN akan memperkuat program-program atau inisiatif yang sudah ada dengan program pemberdayaan yang dirancang BNN tersebut.
Dunan mengatakan, harus ada upaya memperkuat program pemberdayaan yang sudah. Misalnya, menggandeng Kementerian Olahraga untuk memperkuat pembinaan olahraga di kawasan yang menjadi tujuan program.
”Kemudian, di bidang usaha mikro, kecil, dan menengah bagaimana bisa memasarkan produk usaha sehingga ada lapangan kerja yang memadai. Sebab, salah satu penyebab orang terjerumus pada narkoba karena masalah ekonomi,” kata Dunan.
Biasanya di daerah yang rentan narkoba karena masyarakatnya ada masalah ekonomi. Saat masyarakat secara ekonomi lemah, bandar narkoba masuk dan memberikan tawaran ekonomi yang menggiurkan bagi masyarakat.
Dengan program pemberdayaan, diharapkan masyarakat tidak mudah terbujuk oleh bandar narkoba.