SUKADANA, KOMPAS – World Wide Fund for Nature (WWF) Indonesia memberikan bantuan berupa pembangunan 16 bak air minum untuk gajah di Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur, Lampung. Bak air minum itu difungsikan sebagai tempat pemberian air minum bagi gajah, khususnya gajah anak-anak.
Peresmian bantuan bak air minum itu berlangsung pada Jumat (6/4/2018) di Pusat Latihan Gajah di TNWK. Acara dihadiri oleh Pelaksana Harian Balai TNWK Arifin, Project Leader WWF Indonesia Regional Sumatera Bagian Selatan Yob Charles. Selain itu, hadir pula Koordinator PLG TNWK Elisabeth Devi Krismuniarti dan duta gajah WWF, Chicco Jerikho.
Selama ini, kata Arifin, pemberian air minum untuk gajah jinak di TNWK mengandalkan kolam air minum. Kolam itu sekaligus menjadi tempat pemandian gajah setelah digembalakan di kawasan TNWK.
”Kami berterima kasih kepada WWF Indonesia karena telah memberikan perhatian terhadap upaya konservasi gajah di TNWK,” kata Arifin.
Nantinya bak air minum gajah tersebut akan difungsikan untuk memberi minum gajah-gajah kecil berusia 1-12 tahun. Kapasitas setiap bak sekitar 100 liter. Air itu cukup untuk memenuhi kebutuhan minum, terutama pada malam hari.
Saat ini, di TWNK ada 66 gajah jinak yang dipelihara di Pusat Latihan Gajah di TNWK. Dari jumlah itu, ada 12 gajah anak-anak. Adapun jumlah gajah liar diperkirakan mencapai 230 gajah.
Sebelum ada pembangunan bak air minum itu, pawang gajah kesulitan saat hendak memberi minum gajah pada malam hari. Hal itu karena pawang harus menggiring gajah ke kolam air minum.
Sementara itu, Yob Charles mengatakan, pembangunan bak air minum untuk gajah tersebut merupakan bentuk dukungan WWF Indonesia dalam upaya konservasi satwa dilindungi. Dia berharap, bak air minum itu dapat dimanfaatkan secara optimal.
Dalam waktu dekat, katanya, WWF Indonesia juga akan membantu melakukan normalisasi kolam gajah. Kolam itu harus segera dinormalisasi karena saat ini kondisinya tercemar eceng gondok dan gulma air.
Dalam kesempatan itu, Chicco selaku duta WWF Indonesia mengajak masyarakat untuk menjaga populasi gajah sumatera. Hal itu karena populasi satwa dilindungi itu semakin sedikit.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh WWF Indonesia, jumlah gajah sumatera ada sekitar 2.400 gajah. Kondisi habitat satwa semakin menyempit akibat peralihan tanaman hutan menjadi tanaman perkebunan secara masif. Kondisi itu memicu konflik antara manusia dan gajah secara berkelanjutan.