Landasan Pacu Mengelupas, Bandara Banjarbaru Ditutup 3 Jam
Oleh
Jumarto Yulianus
·2 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Sejumlah penerbangan terganggu akibat penutupan landasan pacu Bandar Udara Syamsudin Noor di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Sabtu (7/4/2018). Penutupan selama 3 jam itu dilakukan dalam rangka perbaikan landasan pacu yang mengelupas.
General Manager Bandara Syamsudin Noor Wahyudi melalui keterangan tertulis, Sabtu (7/4/2018) malam, menyampaikan, penutupan landasan pacu dilakukan dari pukul 18.00 sampai 21.00 Wita demi keselamatan penerbangan.
”Pada pukul 16.30 Wita, kami menerima laporan bahwa landasan pacu (runway) kurang mendukung untuk pendaratan pesawat. Kami pun langsung menutup runway, melakukan inspeksi dan perbaikan runway,” katanya.
Ada 11 penerbangan yang terdampak dengan destinasi ke sejumlah wilayah, mulai dari Jakarta hingga Surabaya, yang membawa total 890 penumpang. Semua penerbangan itu harus tertunda minimal selama 3 jam.
”Dengan ini, kami dari manajemen Bandara Syamsudin Noor memohon maaf kepada seluruh pengguna jasa. Kami memastikan hak-hak pengguna jasa yang terdampak penutupan itu terpenuhi dengan baik. Mereka diberi kompensasi sebagaimana aturan yang berlaku,” ucapnya.
Untuk penerbangan yang sudah lepas landas dari bandara lain menuju Banjarmasin, menurut Wahyudi, hal itu diantisipasi pihaknya dengan mengalihkan pendaratannya ke Bandara Internasional Juanda, Surabaya.
Penerbangan yang dialihkan pendaratannya antara lain Lion Air JT 316 dan JT 220 dari Surabaya, Garuda Indonesia GA 528 dari Jakarta, Lion Air JT 543 dari Semarang, Wings Air IW 1894 dari Solo, dan Lion Air JT 326 dari Jakarta.
Communication and Legal Section Head Bandara Syamsudin Noor Aditya Putra Patria mengatakan, penerbangan di Bandara Syamsudin Noor kembali lancar pada pukul 21.30 Wita setelah perbaikan landasan pacu yang terkelupas di beberapa titik selesai dilaksanakan.
”Setelah perbaikan runway, kami tetap melakukan pemantauan (monitoring) terhadap operasional runway. Sejumlah program peningkatan keselamatan penerbangan, mulai dari pengecekan rutin runway tiga kali sehari hingga patroli rutin, akan lebih ditingkatkan,” kata Wahyudi.