MALANG, KOMPAS — Usaha kecil menengah dan industri kecil menengah di Kota Malang, Jawa Timur, terus didorong untuk tumbuh. UKM dan IKM selama ini menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Kota Malang sehingga mampu melampaui pertumbuhan ekonomi nasional.
”Pertumbuhan ekonomi Kota Malang sebesar 5,61 persen pada 2017. Ini lebih tinggi dibandingkan angka pertumbuhan ekonomi Jatim 5,5 persen dan pertumbuhan ekonomi nasional 5,05 persen. UKM/IKM adalah penopang utama pertumbuhan itu,” kata Kepala Dinas Perindustrian Kota Malang Muhammad Subhan, Rabu (11/4/2018), di sela-sela pameran UKM Malang City Expo 2018 di luar Stadion Gajayana, Kota Malang.
Subhan mengatakan, saat ini di Kota Malang terdapat 3.555 industri. Sebanyak 3.191 unit merupakan industri kecil, 146 unit industri menengah, dan 18 unit merupakan industri besar. Seluruh IKM/UKM tersebut terus bertumbuh dari waktu ke waktu.
Menurut Subhan, Pemkot Malang terus berusaha menumbuhkan UKM dan IKM, dengan jalan membantu membuka peluang pasar dan melakukan pembinaan manajemen UKM dan IKM. Pameran seperti ini merupakan salah satu jalan membuka dan memperluas pasar produk UKM dan IKM.
”Selain itu, selama ini kami juga bekerja sama dengan perusahaan untuk memanfaatkan CSR mereka untuk digunakan melatih IKM di Kota Malang,” katanya.
Pelatihan tersebut, menurut Subhan, untuk meningkatkan daya saing IKM dalam pengelolaan usaha.
”Pelatihan diberikan antara lain manajemen keuangan, pengemasan, maupun branding. Dengan berbagai pelatihan itu, diharapkan UKM dan IKM bisa semakin memiliki daya saing, bahkan bisa didorong untuk ekspor,” katanya.
Adapun dalam pameran produk unggulan Kota Malang di Malang City Expo 2018, 150 stan pameran aneka produk unggulan, mulai makanan, minuman, kerajinan, furnitur, hingga pakaian berperan serta. Pameran yang digelar pada 11-14 April 2018 itu ditarget bisa meraup hasil hingga Rp 4 miliar.
”Pemkot Malang berusaha terus mendorong agar UKM dan IKM Kota Malang tumbuh. Pameran ini akan mempertemukan pengusaha dengan konsumen secara langsung. Ini salah satu cara uji pasar sekaligus membuka pasar baru bagi UKM di Kota Malang. Pameran kali ini diharapkan bisa meraup hasil hingga Rp 4 miliar,” kata Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang Tri Widyani. Tahun lalu, pameran serupa meraup hasil hingga Rp 3,3 miliar.
Deputi Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta yang hadir dalam pembukaan pameran tersebut berharap UKM terus bisa bertahan demi kesejahteraan bangsa.
”Di Indonesia terdapat 60 juta UKM, dan telah menyerap tenaga kerja sebesar 97 persen dari 117 juta tenaga kerja. Jika tidak ada UKM, Indonesia akan sangat sulit tumbuh dan berkembang seperti saat ini. Pemerintah akan terus membantu UKM dalam pendanaan atau pembiayaan, dengan mengeluarkan program kredit ultramikro yang penyalurannya melalui koperasi,” kata I Wayan Dipta.
Edi Sujarwo, perajin keramik Dinoyo Kota Malang, mengatakan, UKM perlu didorong untuk terus berkreasi dalam meningkatkan kualitas produknya.
Menurut Edi, dahulu keramik Dinoyo dikenal hanya dengan produk vas bunga. Namun, kalau lebih mau berkreasi, produk patung keramik atau sejenisnya juga bisa dipasarkan. Kalau hanya bertahan hanya pada satu produk dan tidak berkembang, saya rasa usaha akan sulit maju.
”Selama mau berinovasi, saya rasa UKM akan bisa bertahan. Di sinilah peran pemerintah diharapkan bisa mendorong inovasi dan kreativitas perajin bisa terus dilakukan,” katanya.