BANJARMASIN, KOMPAS — Pemerintah Kota Banjarmasin akan mengoptimalkan fungsi bank sampah untuk menangani persoalan sampah di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Keberadaan bank sampah diharapkan bisa mengurangi volume sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir hingga 20-30 persen dari volume rata-rata 600 ton per hari.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, bank sampah dibentuk untuk mengubah pola pikir masyarakat dalam melihat sampah. Jika dipilah dengan baik, sampah bukan lagi sumber masalah, melainkan sumber berkah. Dengan begitu, volume sampah yang dibuang ke TPA Basirih juga akan berkurang.
”Kami mengimbau semua warga Banjarmasin untuk menyetor sampah yang sudah dipilah ke bank sampah. Keberadaan bank sampah harus dioptimalkan untuk mereduksi volume sampah yang dibuang ke TPA,” kata Ibnu Sina saat meninjau Bank Sampah Morse Indah di Kelurahan Pekauman, Banjarmasin Selatan, Kamis (12/4/2018) sore.
Bahkan, Ibnu Sina sudah mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin untuk menyetorkan sampah ke bank sampah seminggu sekali, yakni setiap Jumat. Dalam sebulan, ASN harus menyetor minimal 2 kilogram sampah ke bank sampah terdekat.
Kepala Bidang Tata Lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin Dwi Naniek mengemukakan, di Banjarmasin sudah terbentuk 216 bank sampah unit dan 1 bank sampah induk untuk melayani bank sampah unit. Namun, sebagian di antaranya masih belum optimal dalam mengelola sampah di lingkungannya karena warganya kurang aktif.
Saat ini, kegiatan bank sampah mampu mereduksi volume sampah 11-13 ton per bulan dengan nilai ekonomi mencapai Rp 13 juta sampai Rp 15 juta per bulan. ”Volume sampah yang direduksi dan nilai ekonominya bisa lebih besar lagi jika semua bank sampah itu aktif,” ujar Naniek.
Menurut Naniek, bank sampah dibentuk untuk mengelola sampah dalam skala rumah tangga. Meski sebagian masih kurang aktif, tahun ini diharapkan tetap ada penambahan jumlah bank sampah. ”Target kami tahun ini, ada penambahan 40-50 bank sampah,” katanya.
Ibnu Sina ingin bank sampah di Banjarmasin terus berinovasi dalam mengelola sampah. ”Kami mengharapkan bank sampah tidak hanya memanfaatkan sampah anorganik, tetapi juga mengolah sampah organik,” ujarnya.
Direktur Bank Sampah Morse Indah Atim Susanto menyampaikan, Bank Sampah Morse Indah terbentuk pada Oktober 2012 dan mencakup 5 rukun tetangga di Kelurahan Pekauman. Bank Sampah Morse Indah mampu menyerap 800 kg hingga 1 ton sampah plastik per bulan.
”Saat ini kami memiliki 105 nasabah. Sebanyak 75 nasabah tergolong aktif. Nasabah kami bisa menggunakan tabungannya untuk membayar rekening listrik dan PDAM atau untuk keperluan lainnya,” kata Atim.