CIREBON, KOMPAS - Lebih dari 100 calon jemaah haji mendatangi Kantor BMT Global Insani di Kecamatan Depok, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (15/4/2018). Mereka meminta pengembalian uang karena hingga kini belum ada kejelasan tentang pemberangkatan ke Tanah Suci seperti yang dijanjikan.
Membawa sejumlah spanduk bertuliskan ”korban penipuan haji Global Insani”, massa menemui Direktur Utama PT Surabraja Mandiri (SBM) Basuni. BMT Global Insani yang memiliki program pemberangkatan haji merupakan salah satu unit usaha PT SBM. Massa juga beberapa kali berteriak ”bayar” dan ”penipu” di kantor tersebut.
”Sejak 2012, saya sudah mendaftarkan 11 anggota keluarga untuk berangkat haji. Setiap orang membayar Rp 25 juta ke BMT Global Insani. Janjinya, pelunasan biaya haji Rp 35 juta bulan April ini plus uang Rp 10 juta. Eh, nyatanya bank menelepon saya. Katanya, saya belum bayar,” ujar Mufid (78), salah seorang nasabah asal Kroya, Cirebon.
Padahal, dalam sertifikat yang diterima nasabah tertulis bahwa investasi Rp 25 juta akan dikelola selama enam tahun dengan manfaat pengembalian, yakni pelunasan biaya penyelenggaraan ibadah haji. Sertifikat itu ditandatangani pihak Global Insani dengan meterai Rp 6.000.
Setelah mendapat sertifikat itu, nasabah mendaftarkan diri ke kementerian agama setempat dan perbankan sesuai dengan arahan Global Insani.
”Kami digiring begitu. Intinya, sekarang kami minta uang kembali,” ujar petani yang mengaku telah menjual lahannya seluas 700 meter persegi demi berangkat ke Tanah Suci itu.
Diangsur
Ade Fakhurrohman (35), nasabah asal Singaraja, Kabupaten Indramayu, Jabar, mengatakan, dirinya tertarik berinvestasi ke BMT Global Insani karena modal berangkat ke Tanah Suci Rp 25 juta dapat diangsur kapan saja dengan angsuran pertama Rp 5 juta. Selain itu, ia juga diiming- imingi uang Rp 10 juta.
Menurut dia, ada sekitar 1.500 nasabah BMT Global Insani sejak 2012 hingga kini. Selain dari Cirebon dan Indramayu, nasabah tersebut juga berasal dari Kabupaten Majalengka, Kuningan, dan Tangerang.
Dirut PT SBM Basuni menampik bahwa pihaknya berjanji memberangkatkan haji para nasabah. Menurut dia, pihaknya hanya menawarkan Al Qiradh kepada nasabah. Produk tersebut ditawarkan per paket Rp 8 juta dengan prinsip bagi hasil.
Menurut Kepala Otoritas Jasa Keuangan Cirebon Muhammad Lutfi, BMT Global Insani tidak berada di bawah pengawasan OJK. (IKI)