BANDA ACEH, KOMPAS - Pemerintah Kota Banda Aceh memaksimalkan penggunaan teknologi menuju smart city atau kota cerdas dengan meluncurkan aplikasi Suwarga. Aplikasi ini merupakan saluran daring yang bisa digunakan warga untuk melaporkan permasalahan di kota, seperti persoalan sampah, perparkiran, keluhan air bersih, dan pelajar bolos sekolah.
”Laporan yang masuk ke Suwarga akan ditindaklanjuti oleh petugas terkait,” kata Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dalam peluncuran aplikasi Suwarga di arena hari bebas kendaraan, Minggu (15/4/2018).
Aplikasi Suwarga dapat diakses melalui situs web atau diunduh melalui telepon pintar. Suwarga akronim dari su (suara) dan warga. Laporan yang dapat dikirimkan berupa foto dan peta lokasi peristiwa. Laporan yang masuk itu kemudian dikirimkan kepada instansi terkait. Setidaknya ada 34 jenis aduan yang bisa dikirim melalui Suwarga.
Baru 10 dinas yang terintegrasi dalam aplikasi Suwarga, yaitu badan penanggulangan bencana, dinas sosial, dinas perhubungan, dinas tenaga kerja, pemadam kebakaran, satuan polisi pamong praja, dinas pendidikan, dinas pekerjaan umum, dinas kebersihan, serta dinas pemuda dan olahraga.
Aminullah menuturkan, warga harus dilibatkan dalam pembangunan. Dengan aplikasi itu, warga ikut memantau permasalahan yang terjadi di lingkungan mereka. Bagi Aminullah, kepedulian warga adalah wujud kecintaan kepada kota.
Pelopor
Sebagai ibu kota provinsi, ujar Aminullah, Banda Aceh menjadi pelopor membangun kota cerdas. Sebelum meluncurkan aplikasi Suwarga, Banda Aceh telah menerapkan kinerja berbasis elektronik di lingkungan pegawai, perencanaan elektronik, dan penganggaran elektronik. Baru-baru ini Banda Aceh juga meluncurkan program wali kota menjawab, dialog dengan warga lewat saluran radio.
Aminullah menambahkan, peningkatan pelayanan publik menjadi salah satu program yang menjadi prioritas pemerintah di bawah kepemimpinannya. Aminullah dan wakilnya, Zainal Arifin, dilantik 7 Juli 2017. Saat ini pihaknya sedang menyiapkan untuk membangun mal pelayanan publik.
Warga Banda Aceh menyambut dengan antusias kehadiran aplikasi pengaduan daring Suwarga. Warga semakin mudah melaporkan permasalahan di sekitarnya. Selama ini warga sering mengeluhkan persoalan kota melalui media sosial.
Noviandi (30), warga Ulee Kareng, mengatakan, aplikasi Suwarga harus disosialisasikan lebih gencar agar banyak warga yang menggunakan. Khalis (32) menambahkan, infrastruktur perlu dibenahi, seperti jalan
sempit, penerangan minim, dan ruang publik yang masih terbatas. (AIN)