BANJARNEGARA, KOMPAS - Empat hari setelah gempa berkekuatan magnitudo 4,4 dengan kedalaman 4 kilometer terjadi di Kalibening, Kabupaten Banjarnegara, tercatat ada tujuh gempa susulan dengan intensitas lebih kecil. Tim Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika terus memantau potensi gempa dengan memasang lima peralatan portabel digital seismograf.
Gempa itu terjadi pada Rabu (18/4/2018), pukul 23.32, dengan magnitudo 2,7 dan kedalaman 9 kilometer. Lalu, esok harinya, pukul 09.44 dengan magnitudo 2,6 dan kedalaman 9 km. Disusul pukul 23.12 dengan magnitudo 2,2 dan kedalaman 5 km, Jumat (20/4), pukul 06.26, dengan magnitudo 2,0 dan kedalaman 5 km, serta pukul 19.24 dengan magnitudo 2,1 dan kedalaman 3 km.
Adapun Sabtu (21/4), pukul 04.53, bermagnitudo 2,1 dan kedalaman 1 km, dan pukul 07.55 dengan magnitudo 1,7 dengan kedalaman 10 km. Lalu, pukul 18.19 dengan magnitudo 3,4 dan kedalaman 1 km. Pada gempa kedelapan warga panik berlarian ke luar ruangan sehingga enam orang terluka akibat terjatuh.
”Data menunjukkan gempa susulan makin melemah dan kedalamannya semakin dalam. Jadi, kami memperkirakan sangat kecil untuk terjadi gempa kuat yang membahayakan,” kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati, di Kalibening, Banjarnegara, Sabtu (21/4).
Dwikorita mengatakan, sesar pembangkit gempa Kalibening ini merupakan sesar yang belum pernah dikenali sebelumnya sehingga penting terus diindentifikasi dan dilakukan pemutakhiran peta sumber gempa. ”Gempa Kalibening merupakan aktivitas gempa lokal yang dibangkitkan oleh sesar lokal. Saat ini, kami memperkirakan itu merupakan patahan geser. Untuk itu, kita harus senantiasa meningkatkan kewaspadaan,” katanya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Banjarnegara Arif Rahman mengatakan, sampai saat ini tak ada dampak kerusakan yang meluas akibat gempa susulan. Namun, Sabtu ini, ada 908 keluarga atau 3.506 orang mengungsi. Sebelumnya 2.104 orang mengungsi. ”Jumlah pengungsi fluktuatif, tetapi kami terus memantau,” ucapnya.
Menurut Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, untuk persiapan ujian nasional siswa SD dan SMP pada Senin ini, empat tenda telah didirikan di sekolah yang terkena gempa. ”Tenda sekolah ada empat unit. Tiap unit menampung 60 orang,” katanya. (DKA)