SEMARANG, KOMPAS - Pembukaan sejumlah ruas baru jalan tol secara resmi ataupun darurat pada masa mudik Lebaran 2018 bakal berdampak pada pergeseran titik kepadatan arus dari Gringsing, Kabupaten Batang, ke Krapyak, Kota Semarang, Jawa Tengah. Untuk mengantisipasinya, kepolisian dan instansi terkait bakal mengoptimalkan manajemen lalu lintas.
Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Royke Lumowa di sela-sela Rapat Koordinasi Lintas Sektor Kesiapan Arus Mudik/Balik Lebaran 1439 H, di Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin (23/4/2018), mengatakan, ada sejumlah titik yang menjadi titik konsentrasi kepadatan, termasuk Semarang.
”Di sekitar Semarang pasti ada kepadatan di pintu keluar tol fungsional (darurat) di Krapyak. Sebagian kendaraan akan masuk ke gerbang tol operasional di Manyaran, lanjut Banyumanik (Semarang) hingga Salatiga. Setelah Salatiga, akan ada tol fungsional lagi sampai Sukoharjo, lalu berlanjut hingga ke Jawa Timur,” kata Royke.
Royke menambahkan, pihaknya akan mengoptimalkan manajemen lalu lintas, baik secara elektronik maupun manual, termasuk di sejumlah gerbang tol yang dilewati pemudik. Adapun pusat kendali lalu lintas selama mudik Lebaran 2018 dilakukan Pusat Pengendali Lalu Lintas Nasional Polri (NTMC).
Saat ini, dari arah Jakarta, tol baru beroperasi hingga Gerbang Tol Brebes Timur. Menurut rencana, Tol Pejagan Pemalang Seksi III dan IV (Brebes Timur-Pemalang) sepanjang 38 km akan dibuka secara operasional. Sementara lanjutannya, ruas Tol Pemalang-Batang (39 km) dan Batang-Semarang (75 km), akan dibuka fungsional.
Sebelumnya, Royke juga mengatakan, keamanan dan keselamatan para pemudik tetap diutamakan. Untuk itu, ada kemungkinan tol fungsional hanya dibuka pada siang hari. ”Kalau siang hari, saya pikir cukup aman. Namun, untuk keselamatan, pengemudi juga harus hati-hati karena ini masih fungsional. (Kompas, 6/4/2018).
Sekretaris Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Darda Daraba mengatakan, secara struktur, ruas tol dari Brebes Timur hingga Pemalang sudah siap. ”Harapannya bisa operasional. Dalam waktu dekat akan ada uji fungsi,” katanya.
Pada masa mudik tahun ini, dari Jakarta ke Surabaya harus tersambung, baik operasional maupun fungsional. Dibuka fungsional, artinya bisa dilintasi oleh mobil meski fasilitas belum sepenuhnya tersedia. Di Jateng, ruas operasional antara lain Tol Pemalang-Batang, Batang-Semarang, dan Salatiga-Solo.
Jalur alternatif
Direktur Operasi II PT Jasa Marga (Persero) Subakti Syukur mengatakan, guna mengantisipasi kepadatan di Semarang, di Gerbang Tol Manyaran, Semarang, menurut rencana, akan disediakan 9 gardu dari sebelumnya 6 gardu. Begitu juga Gerbang Tol Banyumanik, Semarang, diharapkan optimal dengan sembilan gardu.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Muhammad Khadik mengemukakan, jalur Kaliwungu-Mangkang-Krapyak merupakan jalur terpadat di wilayah Kota Semarang. ”Kami menyiapkan rekayasa lalu lintas saat ruas Krapyak-Pemalang difungsikan. Selain itu, juga akan ada penambahan rambu-rambu dan petunjuk arah serta petugas di lapangan,” ujarnya.
Pengamat transportasi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno mengungkapkan, perlu disiapkan jalur alternatif mengantisipasi potensi macet di Krapyak. Pengalihan kendaraan dilakukan saat jumlah kendaraan sudah padat. Bagi pemudik ke kota-kota di Jateng bagian selatan serta Yogyakarta, Solo, dan sekitarnya bisa dialihkan ke jalur alternatif sejak di Brebes. (WHO/DIT)