15 Meninggal dan 10 Masih Dirawat Usai Tenggak Minuman Keras Oplosan
Oleh
IQBAL BASYARI
·2 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Hingga Rabu (25/4/2018) pukul 10.00, data yang dihimpun Kompas mencatat ada 15 warga Surabaya yang diduga meninggal seusai menenggak minuman keras oplosan. Sementara 10 warga lainnya masih dirawat intensif di RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Korban miras oplosan tersebut terdeteksi terjadi sejak Jumat (20/4/2018) hingga Rabu siang. Korban meninggal adalah Durasim (60), Wahyudi (52), Samsul (38), Sujadi (53), dan Wawan (16) yang meninggal di rumah masing-masing.
Selain itu, ada Rio Cresna Putra (21), Soegeng (52), Gregorius Oky (22), Pramuji (51), Ashar (28), Dedik (15), dan Catur Susila Wibawa (55) yang meninggal di RSUD Dr Soetomo. Ada pula Roby (43), Djiman (59), dan Lusi Antoni (42) yang meninggal di RSUD Dr Soewandhie.
Adapun sepuluh korban yang saat ini dirawat intensif di RS Dr Soetomo adalah Soelaiman (49), Wimpi Hartono (40), Goenadi (52), Nova Riyanto (34), Wahyu (22), Kiki Aries (33), Susanto (49), Rizal Setyo (19), Peter (28), dan Ali Idris (30).
Kepala Humas RSUD Dr Soetomo, Pesta Parulian, Rabu, mengatakan, korban yang baru saja meninggal adalah Catur, yaitu pada Selasa pukul 23.30. ”Pasien masuk pada pukul 23.18 dalam kondisi jelek,” katanya.
Terkait korban yang meninggal di RSUD Dr Soewandhie, kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Dr Soewandhie Arif Setiawan, pasien tersebut meninggal karena keracunan. Di dalam tubuhnya ada zat metanol yang berasal dari miras oplosan.
Pesta mengatakan, korban yang meninggal di RSUD Dr Soetomo seusai menenggak miras oplosan datang dalam kondisi buruk sehingga terlambat mendapatkan perawatan secara intensif. ”Saat datang, kondisinya sangat buruk. Mereka mengalami kegagalan napas dan kegagalan metabolik yang hebat. Diduga itu akibat keracunan miras oplosan,” katanya.
Adapun kondisi 10 pasien yang dirawat intensif beragam. Namun, secara umum gejala keracunan miras oplosan, menurut dokter yang menangani pasien tersebut, Poernomo Boedi Setiawan, pasien mengalami sesak napas, mata kabur, dan kejang-kejang. Pasien juga ditengarai memiliki riwayat meminum miras.
Akibat keracunan metanol dan etanol di miras oplosan tersebut, kata Poernomo, seseorang akan mengalami sesak napas karena adanya gangguan keseimbangan asam dan basa pada tubuhnya. Dalam hal ini, pasien akan menjalani cuci darah yang serius untuk mengeluarkan racun dari dalam darahnya.