PURWOKERTO, KOMPAS — Kepolisian Resor Banyumas menggelar Operasi Patuh Candi 2018 selama dua minggu ke depan. Operasi dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran tertib lalu lintas pengendara sekaligus menekan angka kecelakaan di wilayah Kabupaten Banyumas.
”Tujuannya adalah menyosialisasikan kepada masyarakat untuk mematuhi aturan-aturan lalu lintas,” kata Kepala Kepolisian Resor Banyumas Ajun Komisaris Besar Bambang Yudhantara Salamun, Kamis (26/4/2018) di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Operasi Patuh Candi kali ini digelar agar masyarakat merasa nyaman dan aman menjelang perayaan Idul Fitri 1439 H. ”Kami mengedepankan operasi simpatik. Yang menjadi sasaran, pengemudi yang mabuk, pengemudi yang menggunakan telepon seluler, dan pengemudi yang tidak menaati aturan lalu lintas sehingga membahayakan keselamatan,” kata Bambang.
Ada 460 personel yang akan diterjunkan dalam operasi yang digelar menjelang Operasi Ketupat ini. Berdasarkan data Polres Banyumas, pada Februari 2018 terjadi 104 kecelakaan dan angka pada Maret 2018 menurun menjadi 61 kecelakaan. Adapun jumlah penilangan pada Februari tercatat 5.369 penilangan dan 5.077 penilangan pada Maret. Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat kecelakaan pada Februari mencapai 22 orang dan pada Maret ada 14 orang.
Kepala Korps Lalu Lintas Irjen Royke Lumowa, dalam sambutan yang dibacakan Kapolres, mengatakan, modernisasi transportasi yang ditandai dengan pemesanan alat transportasi dengan aplikasi saat ini perlu diikuti dengan inovasi pengamanan dari satuan lalu lintas.
Asisten Perekonomian Pembangunan Kabupaten Banyumas Didi Rudwianto, yang hadir dalam Apel Operasi Patuh 2018 tersebut, mengatakan, pihaknya juga turut berkoordinasi dengan bina marga dan pihak provinsi untuk memantau jalan-jalan yang rawan kecelakaan di Kabupaten Banyumas. Jalan yang rawan dan rusak akan segera diperbaiki, terutama untuk menyambut arus mudik pada Lebaran 2018 ini.