KARANGANYAR, KOMPAS — Perempuan memiliki potensi yang setara dengan laki-laki dalam berkarya pada bidang apa pun, termasuk dalam memimpin perusahaan. Kepemimpinan perempuan dinilai memiliki kelebihan dengan naluri seorang ibu, tegas dan mengayomi.
Demikian mengemuka dalam talk show bertema ”Kartini Millennials” yang digelar Kementerian Badan Usaha Milik Negara di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (28/4/2018). Hadir sebagai narasumber Menteri BUMN Rini M Soemarno, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry Ira Puspadewi, dan Pelaksana Tugas Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati. Juga hadir Direktur Utama Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia Dwina Septiani Wijaya dan Dirut PT Barata Indonesia Silmy Karim.
Rini mengatakan, perempuan jangan merasa berbeda atau bahkan merasa lebih rendah dari laki-laki meskipun kadang perempuan dianggap remeh oleh laki-laki. Perempuan justru memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan laki-laki, seperti menjadi seorang ibu yang turut membesarkan dan mendidik anak-anak yang merupakan generasi penerus bangsa. Peran sebagai ibu bukanlah faktor penghambat karier ataupun prestasi kerja seorang perempuan. ”Jangan itu dianggap sebagai suatu hal yang menahan kita, tetapi itu menjadi kekuatan kita,” kata Rini.
Rini menyatakan, ia selalu menekankan kepada 143 perusahaan BUMN untuk bertindak dan berfungsi seperti sebuah keluarga. Artinya, perusahaan-perusahaan BUMN harus saling mendukung, saling mengkritik, dan saling menjaga tanpa meniadakan kompetisi secara sehat di antara BUMN agar menjadi semakin baik. ”Satu kelaurga itu artinya harus saling mendukung, saling mengkritik, dan saling menjaga untuk kita bisa memberikan yang terbaik bersama-sama terhadap bangsa Indonesia. Ini saya tekankan betul,” kata Rini yang mengakui sangat ”cerewet” dan detail dalam bekerja.
Menurut Ira, kepemimpinan seorang perempuan, seperti halnya Rini, memiliki kelebihan, yakni tegas dan mengayomi. Ini seperti seorang ibu yang melindungi anaknya. Sebagai ibu tegas bahkan bisa marah dan menjewer anaknya demi kebaikan sang anak. ”Bisa marah tetapi setelah itu sayang lagi, persis seperti ibu kepada anaknya, bisa memarahi tetapi tidak sakit hati,” katanya.
Silmy mengatakan, pemimpin perempuan memiliki kelebihan berbeda dibandingkan pemimpin pria. Pemimpin perempuan mampu memberikan perhatian personal kepada anak buah, yang sering kali itu tidak pernah dilakukan oleh seorang pemimpin laki-laki, contoh sederhana memberi perhatian pada kesehatan. Perhatian personal itu justru bisa menjadi motivasi karyawan dalam berkerja untuk mencapai target kerja.
Nicke mengatakan, peran perempuan sekarang sudah semakin maju. Namun, diakuinya, tidak mudah bagi perempuan menunjukan potensi dirinya agar terlihat setara dengan laki-laki, khususnya di dunia kerja yang dinominasi laki-laki. Untuk itu, perempuan harus memacu kinerja dua kali lipat bahkan lebih agar bisa menunjukkan potensi dirinya di antara kaum pria.