JAYAPURA, KOMPAS — Pemerintah Kabupaten Mimika, Papua, bersama Satuan Tugas Gabungan Polri dan TNI memperbaiki sejumlah ruas jalan di Distrik Tembagapura selama sebulan terakhir.
Jalan yang menghubungkan Kampung Banti dan Opitawak itu sebelumnya dirusak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Sabinus Waker.
Kepala Kepolisian Sektor Tembagapura Ajun Komisaris Hermanto saat dihubungi dari Jayapura, Rabu (2/5/2018), mengatakan, perbaikan jalan dan jembatan tersebut menggunakan alat berat ekskavator milik PT Freeport Indonesia dengan pengawalan anggota Brimob Polda Papua.
Hermanto mengungkapkan, perbaikan jalan ini bertujuan agar masyarakat tidak terisolasi lagi akibat longsoran yang terjadi selama ini. Arus mobilitas warga pun menjadi mudah.
”Dengan sinergi bersama PT Freeport dan TNI, kami ingin masyarakat dapat kembali menggunakan akses jalan umum yang memadai di Tembagapura,” kata Hermanto.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar AM Kamal menuturkan, anggota KKB merusak jalan dengan mencuri salah satu alat berat milik PT Freeport ketika sempat menguasai wilayah Banti pada November tahun lalu.
”Mereka melubangi beberapa titik ruas jalan. Hal ini menyebabkan akses transportasi darat antarkampung di Tembagapura terhenti. Warga pun terpaksa berjalan kaki selama tiga jam ke pusat kota untuk mendapatkan fasilitas pengobatan di Rumah Sakit Tembagapura,” tuturnya.
Tak hanya merusak jalan umum, kelompok itu juga membakar rumah sakit dan dua sekolah di Banti. Padahal, fasilitas tersebut digunakan warga yang bermukim di enam kampung di Tembagapura.
Dari catatan Polda Papua, konflik antara aparat keamanan dan KKB di Tembagapura yang berlangsung sejak 21 Oktober 2017 hingga kini telah menewaskan tiga aparat keamanan, yakni dua anggota Brimob Polri dan satu anggota TNI AD.
Selain itu, tujuh aparat keamanan dari Satuan Brimob Polda Papua dan lima warga sipil juga mengalami luka-luka akibat terkena tembakan.