BANDA ACEH, KOMPAS - PT Garuda Indonesia meresmikan pemugaran monumen replika pesawat Dakota RI 001 Seulawah yang merupakan pesawat kepresidenan pertama Republik Indonesia. Monumen itu bagian sejarah bangsa yang harus diketahui lintas generasi.
Peresmian dilakukan Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala Nugraha Mansury dan Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman, Selasa (1/5/2018), di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh.
Kini, penampilan pesawat lebih bersih. Badan pesawat dicat warna putih dan biru. Pada ekor pesawat ada gambar bendera Merah Putih. Replika pesawat diletakkan di tiang beton kokoh.
”Masyarakat Aceh menyumbang pembelian pesawat pertama di Indonesia. Garuda Indonesia berterima kasih kepada rakyat Aceh,” kata Pahala.
Pesawat Dakota RI 001 Seulawah dibeli menggunakan dana sumbangan masyarakat Aceh tahun 1948. Kala itu, Presiden Soekarno datang ke Aceh dan meminta rakyat untuk membantu pembelian pesawat. Pertemuan Soekarno dengan para saudagar Aceh berlangsung di Hotel Aceh, di samping Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
AK Jakobi dalam bukunya berjudul Aceh Daerah Modal menyebutkan, kehadiran pesawat itu membuat pasukan TNI AU mampu menerobos blokade pasukan musuh. Dakota RI 001 Seulawah menghidupkan kembali komunikasi yang terputus antardaerah di Nusantara.
Pesawat itu digunakan untuk mengangkut logistik dan persenjataan. Pesawat juga digunakan oleh Soekarno dan Hatta menjalankan tugas sebagai pemimpin negara. Karena itu, Soekarno dalam pidato di Lapangan Blang Padang, 16 Juni 1948, memberikan penghargaan bagi Aceh dengan sebutan Aceh daerah modal.
Bersejarah dan menarik
”Monumen pesawat ini menyimpan sejarah dan sangat menarik untuk dijadikan sebagai salah satu destinasi wisata. Kami akan bantu promosi melalui media Garuda,” kata Pahala.
Monumen itu dibangun pada 1984. Namun, saat tsunami sebagian badan pesawat terkena terjangan gelombang. Badan pesawat rusak, cat terkelupas, dan banyak perlengkapan di dalamnya hilang. Pascatsunami replika pesawat itu seperti tak bertuan.
Pemugaran replika dilakukan oleh PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia, anak perusahaan Garuda Indonesia. Pemugaran membutuhkan waktu 16 hari. Pesawat itu memiliki panjang badan 19,66 meter dan rentang sayap 28,96 meter. Instrumen kokpit dan kabin penumpang dibuat seperti aslinya. Pemugaran itu bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) Garuda Indonesia.
Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman berterima kasih karena Garuda Indonesia bersedia merawat monumen. Menurut Aminullah, sudah sepantasnya Garuda Indonesia terlibat dalam perawatan dan promosi monumen replika pesawat RI 001 Seulawah karena merupakan cikal bakal Garuda Indonesia.
Monumen itu akan dijadikan salah satu destinasi wisata bagi wisatawan nusantara. Menurut Aminullah, generasi muda Indonesia perlu mengetahui sejarah perjuangan bangsa. Pesawat RI 001 adalah salah satunya. (AIN)