AGAM, KOMPAS - Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, kembali erupsi, Rabu (2/5/2018). Hujan abu dilaporkan melanda sisi tenggara gunung api setinggi 2.891 meter di atas permukaan laut itu.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Marapi, Hartanto Prawiro, di Bukittinggi mengatakan, laporan sementara yang diterima hingga Rabu sore, wilayah terdampak hujan abu adalah Kota Padang Panjang. Kota tersebut berada 10 kilometer selatan Pos Pendakian Marapi di Koto Baru atau 20 kilometer arah selatan Kota Bukittinggi.
”Dari survei hingga Rabu sore, abu vulkanik yang melanda Padang Panjang sangat tipis, sekitar 1 milimeter. Hanya di dedaunan. Kondisi itu tak mengkhawatirkan,” katanya.
Putra Sikumbang (34), warga Padang Panjang, mengatakan, erupsi tidak sampai mengganggu aktivitas warga. Mereka masih beraktivitas di ladang atau kebun. ”Hujan abu memang terlihat jelas, tetapi sebentar hilang terbawa angin. Warga sudah terbiasa. Kami istilahkan Marapi sedang batuk-batuk. Justru khawatir kalau tidak pernah erupsi,” kata Putra.
Hartanto menjelaskan, Gunung Marapi erupsi, Rabu pukul 07.03 WIB. Ketinggian kolom abu di atas puncak mencapai 4.000 meter. Itu merupakan erupsi kedua Marapi sepanjang 2018. Erupsi pertama terjadi 27 April dengan ketinggian kolom abu di atas puncak kawah mencapai 300 meter.
”Dibandingkan erupsi tahun 2017, erupsi tahun ini tidak disertai susulan. Meski demikian, mengingat jarak kedua erupsi tahun ini hanya seminggu, tetap rawan (adanya susulan). Kami terus pantau,” kata Hartanto.
Ia menambahkan, status Marapi masih Waspada (level II). Status itu tidak berubah sejak ditetapkan pada 3 Agustus 2011. Rekomendasi mereka juga tetap sama, masyarakat di sekitar Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak boleh mendaki di radius 3 kilometer dari kawah. ”Sejauh ini, di selingkar Marapi, permukiman warga masih berada di radius 5 kilometer dari kawah. Kami lebih fokus mengingatkan pendaki ke Marapi,” kata Hartanto.
Catatan Kompas, Juni 2017, sebanyak 16 pendaki terjebak di puncak Marapi menyusul erupsi pada Minggu (4/6/2017). Sejak Minggu hingga Selasa (6/6/2017), Marapi erupsi lebih dari 50 kali. Semua pendaki dapat dievakuasi.